TRIBUNNEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, sekaligus sahabat Ibrahim Sjarief Assegaf, mengungkapkan kondisi terakhir suami Najwa Shihab tersebut.
Pramono diketahui berteman dekat dengan Ibrahim Sjarief dan mengaku sudah kenal lama.
Saat melayat ke rumah duka, Pramono mengatakan bahwa sebelumnya dia sudah mengetahui kabar suami dari Najwa Shihab itu menderita sakit, sekitar lima hari yang lalu.
Hal itu diketahui Pramono dari adik Najwa Shihab, Lala Shihab, saat bertemu dengannya di acara berkaitan soal pendidikan.
Lala mengabarkan bahwa kakak iparnya tersebut tengah dirawat di rumah sakit dan dalam keadaan kritis.
"Saya tahu ketika acara pendidikan, ketika itu adik iparnya (Ibrahim Assegaf) Lala Shihab, menyampaikan, 'Mas ini suaminya Mbak Najwa sakit dan agak kritis'," kata Pramono, di rumah duka, Selasa (20/5/2025), dikutip dari Wartakotalive.com.
Kabar itu pun sempat mengejutkan Pramono, karena sebelum jatuh sakit, Ibrahim Sjarief sudah berniat untuk naik gunung.
"Dan ini mengejutkan karena beliau sehat banget, bahkan mau naik gunung sebenarnya," jelas dia.
Untuk itu, Pramono menyampaikan ucapan belawa sungkawa.
Sebagai teman dekat, Pramono mengakui almarhum merupakan sosok yang baik dan sangat terbuka untuk berdebat terkait banyak hal, terutama masalah sosial serta hukum.
"(Almarhum Ibrahim Assegaf) sahabat saya, saya kenal dekat sudah dari lama, bukan karena dia suaminya Najwa Shihab, tapi memang karena beliau adalah orang yang sangat terbuka memperdebatkan banyak hal," jelas Pramono.
"Secara khusus saya ingin mendoakan mudah-mudahan beliau, pintu surga baginya karena memang orangnya baik banget," ucapnya.
Ibrahim Sjarief diketahui telah dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
Sebelum meninggal, suami Najwa Shihab itu disebutkan sempat sakit stroke.
Hal tersebut, disampaikan oleh Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ulil Abshar Abdalla atau Gus Ulil.
“Betul, kena stroke,” kata Gus Ulil.
Asisten Najwa Shihab, Caca, juga membenarkan penyebab kematian Ibrahim Sjarief itu karena menderita stroke.
Selain itu, disebutkan juga bahwa Ibrahim Sjarief sempat mengalami pendarahan otak.
"Pasca-stroke, pendarahan di otak," ungkap Caca, Selasa, dikutip dari Wartakotalive.
Ibrahim Sjarief Assegaf dikenal sebagai sosok yang mendampingi Najwa Shihab sejak awal kariernya.
Dia dengan Najwa Shihab menikah pada tahun 1997 dan dikaruniai seorang putra bernama Izzat Assegaf.
Meskipun jarang tersorot media, kehidupan pernikahan mereka dikenal harmonis dan jauh dari sorotan publik.
Keduanya kerap membagikan momen kebersamaan melalui media sosial, menunjukkan keharmonisan rumah tangga yang mereka bina selama lebih dari dua dekade.
Pria kelahiran tahun 1977 itu, juga dikenal sebagai pengacara terkemuka di Indonesia.
Dilihat dari profil LinkedIn, Ibrahim Sjarief Assegaf diketahui bekerja di firma hukum Assegaf Hamzah & Partners sejak 2009.
Dia juga menjabat sebagai Direktur PT Justika Siar Publik (www.hukumonline.com) sejak 2009.
Ibrahim Sjarief meraih gelar sarjana hukum dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FH UI) pada 1997.
Setelah itu, Ibrahim melanjutkan studinya dan mendapatkan gelar Masters of Laws dari University of Melbourne, Australia pada 2009.
Dia kemudian memulai kariernya di Hadiputranto, Hadinoto & Partners pada 1997 sampai 2000.
Selanjutnya, ia menjabat sebagai Executive Director di Pusat Studi Hukum & Kebijakan hingga 2003.
Sebelumnya, Ibrahim pernah menjadi salah satu staf pengajar hukum bisnis di Sekolah Tinggi Hukum (STH) Indonesia Jentera.
Dia mengkhususkan minatnya pada tema perbankan dan keuangan, restrukturisasi usaha, restrukturisasi hutang, serta pembangunan infrastruktur.
Sebagai praktisi terkemuka, Ibrahim Sjarief disebut sebagai “Band 3 in Banking and Finance” oleh Chambers and Partners Asia Pacific pada 2017-2018 dan Banking & Finance, Projects & Energy, Restructuring & Insolvency and Aviation oleh Legal 500 Asia Pacific pada 2017-2018.
Bahkan, Ibrahim juga mendapatkan penghargaan “Highly regarded” Lawyer in Banking and M&A oleh IFLR1000 pada 2016-2018.
Selain itu, dia memperoleh penghargaan “Leading Lawyer” in Banking and finance, Corporate and M&A, Restructuring and insolvency dari Asialaw Leading Lawyers pada 2017-2018.
(Rifqah) (Wartakotalive/Yolanda Putri/Joanita Ary)