Prestasi membanggakan bagi Indonesia datang dari salah seorang alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) bernama Rahayu Oktaviani. Ia baru saja diganjar Whitley Award 2025 yang diberikan sebuah lembaga amal asal Inggris, Whitley Fund for Nature.
Wanita dengan sapaan akrab Ayu tersebut menerimanya karena punya dedikasi tinggi terhadap pelestarian owa Jawa. Terhitung sudah 17 tahun Ayu meneliti hewan yang terancam punah tersebut.
Ayu mengaku bangga memperoleh penghargaan ini. Pasalnya, ia banyak belajar soal konservasi ketika masih jadi mahasiswa sarjana di IPB University.
"Kuliah di IPB University membuka banyak perspektif saya tentang konservasi dan keanekaragaman jenis satwa liar," kata Ayu dalam keterangan resminya, Rabu (21/5/2025).
Rasa jatuh cinta Ayu terhadap owa Jawa muncul saat dirinya mengerjakan tugas akhir kuliah. Pada 2002, Ayu sedang menyusun skripsi.
Mulanya ia ingin meneliti tentang orang utan. Akan tetapi, dana riset untuk orang utan cukup besar sehingga dosen pembimbing menyarankan Ayu untuk meneliti owa Jawa.
Ayu pun sepakat dan dengan serius melakukan penelitian di Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Beruntungnya, Ayu juga dibantu dana riset dari Departemen KSHE IPB dan Ewha Womans University dalam melancarkan penelitian.
"Penelitian saya dulu tentang perilaku suara owa Jawa. Jadi, tugas saya harus masuk ke dalam hutan, mengambil sampel suara owa Jawa," kata Ayu.
Sekitar dua minggu Ayu tidak mendapatkan sampel suara hewan tersebut. Namun, sekalinya ia mendengar, perasaan takjub muncul dari hati dan benak Ayu.
"Nah, hampir sekitar dua minggu saya tidak mendapat sampel suaranya, tapi begitu saya mendengar suaranya, suara owa jawa jadi salah satu suara yang paling indah yang saya dengar di alam," cerita Ayu.
Ia mengungkap, dari sanalah mulai jatuh cinta terhadap owa Jawa dan ada niatan mengulik lebih banyak.
Panggilan hati Ayu tertuju pada owa Jawa selama bertahun-tahun kemudian. Ia sudah mendedikasikan waktu untuk meneliti owa Jawa.
Hingga akhirnya pada tahun 2020 ia mendirikan Yayasan Konservasi Ekosistem Alam Nusantara (KIARA). Sebuah organisasi nonprofit yang ada di Bogor, Jawa Barat.
Ayu memaparkan tugas di organisasi tersebut tidak hanya melestarikan owa Jawa, melainkan juga banyak spesies lain. Khususnya di Tanah Air, ada lebih dari 60 jenis primata.
Ia mengatakan seandainya setiap alumnus IPB University memiliki spesifikasi dalam upaya melestarikan setiap jenis primata, maka sudah bisa berdikari sebagai peneliti dari Indonesia.
Tak hanya penghargaan Whitley Award 2025, Ayu juga sudah beberapa kali menerima penghargaan konservasi. Mulai dari Women in Conservation Award 2023 dari Denver Zoo, Conservationist Award Dan Kyes Award for Excellence in Conservation Outreach 2022 dari America Society of Primatologists (ASP), dan Charles Southwick Conservation Education Commitment Award 2020 dari International Primatological Society dan masih banyak lagi di bidang konservasi.
Adapun penghargaan terbaru yang diraihnya yakni Whitley Award adalah penghargaan yang diberikan kepada konservasionis yang ada di berbagai negara. Mereka adalah aktivis konservasi di negara dengan keanekaragaman hayati tinggi.
"Sebenarnya sih tugas kita sebagai manusia bukan cuma owa Jawa yang harus kita lestarikan, tapi semua makhluk hidup termasuk manusianya sendiri. Kadang ada anggapan bahwa manusia adalah makhluk yang terpisah dari ekosistem, padahal menurut saya sejatinya manusia itu bagian dari ekosistem," pesan Ayu.