TRIBUNBATAM.id - Inilah cerita lengkap ayah dan anak yang memutilasi ibu sendiri di Cianjur.

Kejadian tersebut terjadi di Kampung Cikadongdong, Desa Cibanteng, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Yanti (34), dibantu ayahnya Cahya (53) adalah pelaku utama pembunuhan dan mutilasi tersebut.

Sementara korbannya Lilis (54) dan N (3).

Peristiwa pembunuhan tersebut berawal saat Yanti datang ke rumah orangtuanya di Sukaresmi.

Saat itu, ia datang bersama anaknya N dan bermalam di rumah orangtuanya.

KASUS MUTILASI - Jajaran Polres Cianjur saat menujukan proses penyelidikan kasus mutilasi di Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Senin (19/5/2025).
KASUS MUTILASI - Jajaran Polres Cianjur saat menujukan proses penyelidikan kasus mutilasi di Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Senin (19/5/2025).
(Tribun Jabar/ Fauzi Noviandi)

Kemudian, suami Yanti sekaligus ayah dari N, Jujuh (50) datang menyusul untuk menengok dan melihat kondisi anaknya di rumah korban Lilis, Senin (21/4/2025) siang.

Setelah Jujuh pulang, Yanti menghabisi ibu kandungnya sendiri, Lilis dengan cara dicekik, Senin (20/4/2025) malam. 

Dalam melakukan aksinya, Yanti dibantu Cahya.

Setelah itu, Yanti menghabisi anaknya sendiri, N, karena merasa terganggu saat membunuh Lilis dan takut perbuatan kejinya terbongkar.

Setelah membunuh ibu kandung dan anaknya sendiri, Yanti tidak langsung menghilangkan jejak.

Ia sempat membiarkan jenazah kedua korban tergeletak di dalam rumah selama empat hari.

Berdasarkan informasi dari pihak kepolisian, lokasi rumah yang cukup jauh dari permukiman warga membuat tak seorang pun mencurigai keberadaan jenazah, bahkan tidak mencium bau menyengat dari dalam rumah.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Cianjur, AKP Tono Listianto, mengungkapkan pelaku sengaja membiarkan tubuh kedua korban untuk memudahkan proses mutilasi.

“Tubuh keduanya bahkan dikuliti oleh pelaku, lalu dibakar dengan maksud menghilangkan jejak,” ujar Tono saat ditemui di Mapolres Cianjur, Senin (19/5/2025).

Setelah melakukan aksi kejinya, tulang belulang korban, termasuk tengkorak kepala, dibuang ke sejumlah lokasi di antaranya kebun dan sungai.

Hingga akhirnya warga menemukan potongan tulang manusia dan tengkorak yang dibuang pelaku.

Sempat Borong Parfum

Kedua pelaku berusaha untuk menghilangkan jejak tindakan keji itu dengan membeli sabun dan pengharum ruangan.

AKP Tono Listianto mengatakan berdasarkan keterangan seorang warga, sebelum kasus mutilasi tersebut terbongkar, Yanti membeli sabun dan pengharum ruangan dalam jumlah banyak.

"Hasil keterangan warga itu juga menjadi petunjuk bagi petugas untuk melakukan penyelidian dan pemeriksaan kepada kedua pelaku, atas adanya penemuan kerangka dan potongan tubuh manusia," katanya.

Menurutnya, saat petugas menanyakan keberadaan korban, kedua pelaku sempat berbohong dan menyebutkan sedang mengunjungi keluarganya di Kecamatan Ciranjang.

"Tapi saat petugas menyita telepon genggam milik pelaku Yanti, ditemukan foto korban Lilis yang sudah tidak bernyawa. Akhirnya kedua pelaku tak bisa mengelak lagi, dan dibawa ke Polsek Sukaresmi untuk dimintai keterangan lebih lanjut," katanya.

Motif Dendam dan Harta

Tono mengatakan, Yanti tega menghabisi nyawa dan memutilasi ibu kandungnya sendiri karena sakit sakit.

Dia merasa kurang mendapatkan kasih sayang sejak kecil.

"Sedangkan Cahya yang merupakan suami korban sekaligus ayah pelaku Yanti, mengaku ingin menguasai harta korban untuk melunasi utangnya senilai Rp 90 juta," kata dia.

Atas perbuatannya kedua pelaku dikenakan pasal 44 Undang-Undang Nomor 23/2004 tentang Penghapusan KDRT subsider pasal 80 Undang-Undang Nomor 35/2014 tentang Perlindungan Anak, dan pasal 340 KUHPidana.

Kedua pelaku diancam pidana mati atau seumur hidup atau selama-lamanya 20 tahun kurungan penjara.

Baca Lebih Lanjut
Keji! Yanti Sempat Foto Jenazah Ibunya Saat Dimutilasi
Detik
Yanti Tega Bunuh Ibu dan Anak Kandung, Mayat Dimutilasi dan Dibakar
Detik
Pengakuan Yanti Usai Mutilasi Ibu dan Anak Kandung: Saya Sakit Hati
Detik
3 Mayat Ibu dan Anak Ditemukan di Saluran Irigasi Sulsel
Detik
Geger Temuan Mayat di Kali Kelapa Gading, Sempat Dikira Boneka
Detik
Pemuda di Banyuwangi Diserang dengan Palu oleh Keluarga Ayah Tiri
Timesindonesia
Kisah Perjuangan Elang Bertahan Hidup 4 Hari di Hutan Gunung Cikuray
Detik
Spesial Hari Buku, Inilah 6 Perpustakaan Unik di Indonesia
Timesindonesia
Penemuan Bayi Tak Bernyawa di Toko Kosong Malang, Polisi Lakukan Penyidikan Mendalam
Timesindonesia
Geger 3 Mayat Anak Ditemukan di 3 Saluran Irigasi Berbeda di Sidrap
Muhclis Abuh