TRIBUNWOW.COM – Kabar duka datang dari keluarga jurnalis senior Najwa Shihab.
Sang suami, Ibrahim Sjarief bin Husein Ibrahim Assegaf, meninggal dunia pada usia 48 tahun, Selasa, 20 Mei 2025, pukul 14.29 WIB di Rumah Sakit PON, Jakarta Timur.
Ibrahim Sjarief, yang juga dikenal sebagai seorang pengacara, sebelumnya diketahui mengidap penyakit stroke.
Menurut keterangan asisten pribadi Najwa Shihab, Caca, kondisi kesehatannya sempat memburuk karena komplikasi serius.
Bahkan sebelum wafat, Ibrahim mengalami pendarahan otak yang memperparah keadaannya.
Kabar ini telah dikonfirmasi oleh pihak keluarga melalui pesan singkat yang dibagikan kepada media.
"Pasca-stroke, pendarahan di otak," ungkap Caca.
Lalu mengapa pendarahan di otak bisa terjadi?
Apa yang dialami suami Najwa Shihab persis serupa dengan penyebab meninggalnya penyanyi legendaris Titiek Puspa.
Artis legendaris ini menghembuskan napas terakhir pada usia 87 tahun.
Ia mengalami pecah pembuluh darah di otak bagian kiri atau pendarahan otak, dan dilarikan ke RS Medistra Jakarta.
Dokter Spesialis Saraf Haznim Fadhli menuturkan, pendarahan otak paling sering disebabkan oleh hipertensi.
Ia mengatakan, hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat melemahkan dinding pembuluh darah termasuk pembuluh darah otak.
Saat tekanan darah tidak terkendali maka berisiko terkena stroke pendarahan atau stroke hemoragik.
“Pendarahan otak bisa disebabkan banyak hal, paling sering hipertensi."
"Lainnya bisa karena kelainan pembuluh darah, cedera kepala, gangguan fungsi pembekuan darah, penyakit amiloid angiopati, penggunaan obat-obatan pengencer darah,” tutur dia.
Mantan ketua IDI cabang Jakarta Pusat ini menuturkan, jika seseorang sudah terdiagnosis hipertensi maka harus menjalani pengobatan seumur hidup.
Begitu juga kontrol dan pemeriksaan kesehatan rutin.
Hal ini bertujuan agar hipertensi terkontrol atau tidak berkembang menjadi komplikasi yang parah.
Gejala umum saat seseorang mengalami pendarahan otak adalah sakit kepala parah yang tiba-tiba muncul, muntah, kebingungan hingga pingsan.
Gejala lain yang mungkin terjadi adalah kejang tiba-tiba, gangguan koordinasi dan keseimbangan, serta kesulitan menelan.
“Pendarahan otak adalah kondisi yang harus ditangani segera ke rumah sakit terdekat. Penanganannya dapat berupa operasi dan rehabilitasi ,” tutur dia. (*)