TRIBUNSUMSEL.COM -- Ibrahim Sjarief Assegaf suami Najwa Shihab meninggal dunia di usia 48 tahun, selasa (20/5/2025).

Adapun suami Najwa Shihab meninggal lantaran penyakit stroke diderita sebabkan pendarahan di otak.

Almarhum sempat menjalani perawatan di RS PON Jakarta Timur namun meninggal dunia pukul 14.29 WIB.

Ibrahim Sjarief Assegaf sendiri dikabarkan bakal dimakamkan di TPU Jeruk Purut besok Rabu (21/5/2025).

Nah dibalik penyakit stroke yang diderita suami Najwa Shihab.

KISAH CINTA NAJWA SHIHAB DAN IBRAHIM ASSEGAF - Tangkapan layar Instagram @najwashihab pada Selasa (20/5/2025). Suami jurnalis senior Najwa Shihab, Ibrahim Assegaf, meninggal dunia hari ini, Selasa (20/5/2025).
KISAH CINTA NAJWA SHIHAB DAN IBRAHIM ASSEGAF - Tangkapan layar Instagram @najwashihab pada Selasa (20/5/2025). Suami jurnalis senior Najwa Shihab, Ibrahim Assegaf, meninggal dunia hari ini, Selasa (20/5/2025). (Instagram @najwashihab)

Penting bagi kita untuk mengetahui seberapa bahaya penyakit ini hingga bagaimana gejalanya.

Tribunsumsel.com coba mengumpulkan sejumlah informasi mengenai penyakit stroke jadi pembunuh nomor satu di Indonesia.

Lalu bagaima gejala awalnya?

Stroke adalah kondisi medis yang serius yang terjadi ketika suplai darah ke otak terganggu atau terhenti secara tiba-tiba, menyebabkan sel-sel otak mati karena kekurangan oksigen dan nutrisi.

Stroke dapat menyebabkan defisit fokal (atau global) pada fungsi otak, dengan gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih atau menyebabkan kematian, tanpa penyebab yang jelas selain penyebab vaskuler.

1. Penyebab:

  • Stroke Iskemik: Terjadi akibat penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah yang mengalir ke otak, sehingga aliran darah terganggu. 
  • Stroke Hemoragik: Terjadi akibat pecahnya pembuluh darah di otak, menyebabkan perdarahan. 

2. Gejala:

Gejala Umum:

  • Kesulitan berbicara atau memahami kata-kata. 
  • Lemah atau mati rasa pada satu sisi tubuh. 
  • Gangguan penglihatan. 
  • Sakit kepala hebat yang tiba-tiba. 
  • Kesulitan berjalan atau menjaga keseimbangan. 

Gejala Khusus:

Senyum tidak simetris. 

Gerak anggota tubuh melemah tiba-tiba. 

Pelo atau tidak dapat bicara atau tidak mengerti kata-kata. 

Kebas atau baal. 

3. Faktor Risiko:

  • Penyakit Jantung: Seperti fibrilasi atrium dan penyakit katup jantung. 
  • Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi): Meningkatkan risiko stroke karena membebani pembuluh darah. 
  • Diabetes: Menurunkan fungsi pembuluh darah dan meningkatkan risiko stroke. 
    Kolesterol Tinggi: Meningkatkan pembentukan plak di pembuluh darah, sehingga mempersempit aliran darah. 
  • Merokok: Merusak dinding pembuluh darah dan meningkatkan risiko pembentukan gumpalan darah. 
  • Obesi: Meningkatkan risiko hipertensi dan kolesterol tinggi. 
  • Kurang Aktivitas Fisik: Meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan yang dapat meningkatkan risiko stroke. 
  • Gaya Hidup Tidak Sehat: Seperti kurang olahraga, merokok, dan minum alkohol secara berlebihan. 

4. Pencegahan:

  • Menjaga pola makan: Kurangi konsumsi garam, lemak jenuh, dan kolesterol. 
  • Rutin berolahraga: Pilih olahraga yang sesuai dengan kondisi fisik dan rutin dilakukan. 
  • Berhenti merokok: Mengurangi risiko stroke dan berbagai penyakit lain. 
  • Hindari konsumsi alkohol: Minum alkohol secara berlebihan dapat meningkatkan risiko stroke. 
  • Mengendalikan tekanan darah, kolesterol, dan gula darah: Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
  • Konsultasikan dengan dokter: Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai pencegahan dan penanganan stroke. 

Penting: Gejala stroke bisa berkembang cepat dan dapat menyebabkan kerusakan otak yang permanen, bahkan kematian. Oleh karena itu, jika Anda mengalami gejala stroke, segera cari bantuan medis

Sosok Ibrahim Sjarief Assegaf

Melansir dari Kompas.com, Ibrahim Sjarief Assegaf dikenal sebagai seorang pengacara yang memiliki reputasi kuat di bidang hukum korporasi, perbankan, restrukturisasi, dan kepailitan. 

Ia merupakan mitra di firma hukum Assegaf Hamzah & Partners, salah satu firma hukum terkemuka di Indonesia.

Selain itu, ia juga menjabat sebagai direktur di PT Justika Siar Public (Hukumonline), sebuah perusahaan yang menyediakan layanan hukum berbasis teknologi. 

Di tengah kesibukannya sebagai profesional hukum, Ibrahim dikenal sebagai pribadi yang tertutup dan tidak suka menjadi pusat perhatian.

 “Dia itu nggak mau di posting, nggak mau muncul. Jadi aku selalu nanya boleh nggak posting ini, jadi harus posting itu di saat tertentu saja,” ujar Najwa sambil tertawa dalam sebuah podcast. “Jadi ya sudah lah mungkin karena itu orang bertanya-tanya,” lanjutnya.

Latar Belakang Pendidikan

Ibrahim lahir di Surakarta (Solo) pada tahun 1977. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

Setelah itu, ia menjadi rekan peneliti tamu di Program Studi Hukum Asia Timur Harvard Law School pada 2002 hingga 2003. 

Pendidikan lanjutannya ia tempuh di University of Melbourne, Australia, dengan gelar Master of Laws (LLM) pada tahun 2009. Studi tersebut ia jalani berkat beasiswa dari Australian Development Scholarship. 

(*)

 

Baca Lebih Lanjut
Innalilahi! Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia
Okki Margaretha
BREAKING NEWS: Suami Najwa Shihab, Ibrahim Sjarief Assegaf Meninggal Dunia
Tribunnews
Innalillahi Wa Inailaihi Rojiun Suami Najwa Shihab, Ibrahim Sjarief Meninggal Dunia
Konten Grid
Waspada! Nyeri Perut Bisa Jadi Kanker Pankreas, Ini Gejalanya
Detik
Weekend Ikut Maraton? Ini 3 Tips Agar Terhindar dari Heat Stroke
Detik
Sabrina Carpenter Minum Racikan 2 Rempah Ini Saat Sakit
Detik
Wanita 24 Tahun Meninggal Dunia saat Ikut Kompetisi Olahraga di Suhu yang Panas
Detik
Gejala Kanker Paru-paru dan Tahapan Stadiumnya, Jangan Anggap Sepele
Detik
Studi: Pria Lebih Mungkin Meninggal saat Alami 'Sindrom Patah Hati'
Detik
Terungkap Lewat Tes DNA, Ini Kemungkinan Penyebab Kematian Raja Firaun Tutankhamun
Detik