SURYA.CO.ID, JOMBANG - Urusan sampah masih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemkab Jombang. Pasalnya, di beberapa titik masih bertebarakn tumpukan sampah yang dibuang sembarangan dan menyebabkan bau tidak sedap.
Seperti tumpukan sampah di Jalan Raya Bandung, perbatasan antara Desa Bandung dan Desa Ceweng, Kecamatan Diwek.
Pantauan di lokasi, tumpukan sampah terus bermunculan dan tidak ada yang mengurus. Bahkan tempat pembuangan sampah pun tidak tersedia di area tersebut.
Meskipun sudah terpampang papan imbauan dari Dinas Lingkungan Kabupaten Jombang yang melarang membuang sampah sembarangan dan sanksinya, namun tidak mempan. Masih banyak warga melempar sampah sampai menumpuk di area tersebut.
Menurut warga Desa Ceweng, Kecamatan Diwek, Wanto (57), tumpukan sampah itu terus ada, karena banyak warga yang membuang di area tersebut.
Akibatnya, Wanto yang kesehariannya menjadi peternak merasa tidak nyaman. Karena ia harus mencari dedaunan dan rumput-rumputan untuk pakan ternaknya dan terganggu karena tumpukan sampah tersebut.
"Jelas aaya terganggu. Karena kebersihan tempat ini dipertanyakan. Tumpukan sampah ini baunya busuk, karena memang banyak jenis sampah di sana, mulai popok dan sampah kering. Banyak lalat hijau juga jadi pasti terganggu," kata Wanto, Senin (19/5/2025).
Kawasan di Diwek ini seperti menjadi tujuan masyarakat untuk membuang sampah. DLH Jombang dan pihak desa sejatinya sudah turun tangan untuk membersihkan tumpukan sampah, namun kemudia muncul lagi setiap hari.
"Sudah pernah dibersihkan dan diberi papan imbauan itu, tetapi tetap saja banyak warga yang buang di sana.
Kebiasaan buruk warga itu memang memprihatinkan, padahal sudah ada tempat pembuangan sampah di Desa Deweng, Geneng dan Pandanwangi. Namun sebagian besar masyarakat tetap mengusung sampah di lokasi yang tidak seharusnya.
Sementara warga Desa Keras, Kecamatan Diwek, Suparno (35) juga merespons sampah yang terus menggunung di Jalan Raya perbatasan Desa Bandung dan Desa Ceweng, Kecamatan Diwek.
"Kalau dibilang risih, pastinya saya risih. Soalnya tumpukan sampah mengganggu pengendara juga, karena bau yang ditimbulkan tidak enak," ungkapnya.
Meskipun sudah dilengkapi papan imbauan dilarang membuang sampah, tumpukan sampah tetap muncul dan bahkan lebih banyak.
"Padahal sudah ada papan peringatan, masak orang normal tidak bisa baca imbauan dilarang buang sampah. Berarti kalau bisa membaca namun masih membuang sampahnya di tempat itu, bisa dikatakan orang tersebut tidak punya pikiran atau kesadaran," kritiknya.
Suparno mengatakan, jika dengan imbauan saja tidak cukup, maka kesadaran masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan harus dimunculkan.
"Kalau perlu, dipasang CCTV di daerah sekitar. Nanti kalau ada warga yang ngeyel membuang sampah bisa terekam kamera dan dijatuhi denda biar ada efek jera," pungkas Suparno. *****
"Padahal sudah ada papan peringatan, masak orang normal tidak bisa baca imbauan dilarang buang sampah. Berarti kalau bisa membaca namun masih membuang sampahnya di tempat itu, bisa dikatakan orang tersebut tidak punya pikiran atau kesadaran," kritiknya.Suparno mengatakan, jika dengan imbauan saja tidak cukup, maka kesadaran masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan harus dimunculkan.
"Kalau perlu, dipasang CCTV di daerah sekitar. Nanti kalau ada warga yang ngeyel membuang sampah bisa terekam kamera dan dijatuhi denda biar ada efek jera," pungkas Suparno. *****