SURYA.CO.ID, BANYUWANGI - Polisi berhasil mengungkap motif komplotan polisi gadungan yang merampas harta dan menyiksa warga Desa Sumbergondo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim) pada April 2025.
Salah satu tersangka diduga memiliki dendam, karena investasi aset digital crypto.
Tersangka diduga menginvestasikan uang kepada korban yang mempunyai jasa pengelolaan aset crypto.
"Namun karena satu hal, pengelolaan tersebut tidak menghasilkan profit sehingga tersangka jengkel, datang ke Banyuwangi untuk merampas barang-barang korban," kata Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra saat ungkap hasil tangkapan, Senin (19/5/2025).
Fakta lainnya, komplotan yang dipimpin oleh Hairul Anwar, warga Bekasi, Jawa Barat (Jabar) itu bukan kali pertama beraksi menyaru sebagai polisi.
Informasi yang diterima, mereka telah beberapa kali beraksi di tempat yang berbeda-beda.
Polisi Banyuwangi masih mendalami soal lokasi-lokasi sasaran lainnya itu.
Agar meyakinkan, Anwar dan komplotan menggunakan seragam polisi yang dibeli dari toko atribut polri di Bekasi.
Mereka juga membekali diri dengan tanda pengenal anggota Polri palsu.
"Tersangka juga memiliki senjata mainan yang dipakai untuk menakut-nakuti korban," lanjut Rama.
Informasi yang diterima, mereka telah beberapa kali beraksi di tempat yang berbeda-beda.Polisi Banyuwangi masih mendalami soal lokasi-lokasi sasaran lainnya itu.
Agar meyakinkan, Anwar dan komplotan menggunakan seragam polisi yang dibeli dari toko atribut polri di Bekasi.
Mereka juga membekali diri dengan tanda pengenal anggota Polri palsu.
"Tersangka juga memiliki senjata mainan yang dipakai untuk menakut-nakuti korban," lanjut Rama.