TRIBUNJATIM.COM - Seorang gadis kejatuhan sound horeg viral di media sosial.

Video yang menayangkan detik-detik jatuhnya sound horeg dari ketinggian sekitar lima meter di Bondowoso, Jawa Timur, itu beredar luas.

Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (18/5/2025) di Desa Sumber Anyar, Kecamatan Jambesari Darus Sholah.

Dalam video yang beredar, terlihat sebuah truk pengangkut sound system melintas di jalan desa yang dinaungi pepohonan. 

Di belakang truk, tampak empat anak laki-laki dan seorang remaja perempuan mengikuti iring-iringan.

Tiba-tiba, salah satu speaker besar di bagian atas truk tersangkut ranting pohon dan terjatuh ke belakang.

Empat anak laki-laki langsung berhamburan menyelamatkan diri. 

Namun, seorang remaja perempuan yang tengah menatap ponselnya tidak menyadari kejadian tersebut.

Sound system tersebut akhirnya jatuh tepat menimpanya.

Kapolsek Jambesari Darus Sholah, Iptu Sumanto, membenarkan kejadian tersebut.

Ia menjelaskan bagian atas sound tersangkut pada ranting pohon sebelum akhirnya jatuh dan menimpa kru serta peserta di bawahnya.

Korban remaja perempuan berinisial NFMD (17), warga Desa Penanggungan, Kecamatan Maesan, mengalami luka di bagian kepala.

KEJATUHAN SOUND HOREG - Tangkapan layar video viral detik-detik seorang gadis kejatuhan sound horeg dari ketinggian 5 meter.
KEJATUHAN SOUND HOREG - Tangkapan layar video viral detik-detik seorang gadis kejatuhan sound horeg dari ketinggian 5 meter di Bondowoso, Jawa Timur. Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (18/5/2025) di Desa Sumber Anyar, Kecamatan Jambesari Darus Sholah. (Istimewa)

Seorang anak laki-laki berinisial F (9), warga Desa Pucang Anom, Kecamatan Jambesari Darus Sholah, juga turut menjadi korban.

“Kedua korban langsung dibawa ke Puskesmas setempat untuk mendapatkan penanganan medis. Korban perempuan mengalami luka kepala, namun tidak terlalu parah dan telah ditangani tenaga medis,” ujar Iptu Sumanto, dikutip dari Tribun Jateng.

Ginanjar, tenaga medis dari Puskesmas Jambesari Darus Sholah yang menangani korban, menjelaskan NFMD mengalami luka robek di kepala dan harus mendapatkan tujuh jahitan, serta mengalami pembengkakan di tangan.

Korban anak laki-laki juga mengeluhkan sakit serupa.

Pihak kepolisian menyatakan kegiatan tersebut tidak memiliki pemberitahuan resmi terkait penggunaan sound horeg.

Usai kejadian, Polsek Jambesari Darus Sholah memberikan pembinaan kepada panitia dan pemilik sound system terkait pentingnya aspek keselamatan.

“Ke depan, penggunaan sound horeg perlu memperhatikan ketinggian dan lingkungan sekitar, terutama di area yang banyak pohon. Ini demi mencegah kejadian serupa,” tegas Iptu Sumanto.

Kisah lainnya, baru-baru ini, aksi warga yang menggelar sound horeg di tengah laut menjadi sorotan di media sosial.

Pasalnya, kegiatan yang digelar di laut Kabupaten Pasuruan tersebut dianggap bisa mengganggu kehidupan biota laut.

Ya, acara sound horeg tersebut dinilai bisa mengganggu kehidupan mamalia laut seperti lumba-lumba dan dugong.

Kini terungkap, ternyata kegiatan sound horeg saat kupatan tersebut belum mengantongi izin dari kepolisian.

Polisi menyatakan akan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan ini ke depannya.

"Yang menggelar sound horeg tersebut yakni Dusun Pasir Panjang, Desa Wates, Kecamatan Nguling, dan Desa Semedusari, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, pada perayaan kupatan yang lalu," terang Kasubnit Lidik Polairud Pasuruan, Aipda Laswanto, pada Sabtu (17/5/2025).

Lebih lanjut, Laswanto menyebutkan, sound horeg di laut tentu sangat mengganggu kehidupan biota laut.

Terutama hiu paus, dugong, dan lumba-lumba.

Kebisingan akibat sound horeg merupakan salah satu penyebab mamalia laut terdampar.

"Terkait aturan larangan sound horeg di laut memang belum ada, tapi secara ekologi mengganggu kehidupan biota laut," tegas Laswanto.

Sedangkan dari hasil pemantauan, selama berlangsungnya sound horeg pada perayaan kupatan, tidak sampai ke laut.

Kapal yang dirakit tidak memungkinkan karena ombaknya terlalu besar.

Berat sound juga terlalu berat sehingga kapal yang dirakit tidak mampu menahan beban.

"Kalau dipaksakan masuk lebih jauh ke laut, tentu akan berpotensi terjadi kecelakaan laut," terang Laswanto, dilansir dari Kompas.com.

Meski tidak menimbulkan korban, pihak kepolisian gelaran sound horeg akan dilakukan evaluasi.

Karena sejak viralnya sound horeg di laut atau pantai, banyak menimbulkan penilaian negatif.

"Ya nanti akan ada evaluasi terhadap kegiatan itu," pungkasnya.

Lembaga Kelautan Amerika Serikat, N-O-A-A, juga menyebut, kebisingan di atas 120 desibel dapat menyebabkan mamalia laut stres, hingga menyebabkan perubahan perilaku dan kematian hewan.

Ke depan, polisi akan berkoordinasi dengan Dinas Perikanan terkait pelarangan sound horeg di laut.

Baca Lebih Lanjut
Penonton Luka Tertimpa Box saat Pawai Sound Horeg di Bondowoso, Kenapa Bisa Lolos?
Timesindonesia
14 RT Banjir Usai Jakarta Diguyur Hujan, Ketinggian Air Capai 1 Meter
Detik
Mengenal Pohon Dinosaurus, Fosil Hidup yang Kini Terancam Punah
Detik
Kenapa Pohon Pisang Harus Ditebang Setelah Berbuah? Ini Alasannya
Detik
Menegangkan! Warga Selamatkan Gadis yang Dililit Ular Piton 7 Meter di Sultra
Detik
Ciliwung Meluap, Warga 5 RT di Kampung Melayu Jaktim Kebanjiran
Detik
Tak Perlu Panik, Napoli
Detik
BPBD Pandeglang Tebang Belasan Pohon karena Rawan Tumbang
Detik
Nekat Serobot Antrean di Gunung, Turis China Nyaris Tewas
Detik
Jepang Punya Gunung Setinggi 6 Meter, Naik Sampai Puncak Bisa Dapat Sertifikat
KumparanTRAVEL