-

Lima kamar mandi umum dibangun di Baduy Luar. Kelima kamar mandi itu dibangun sesuai dengan ketentuan adat.

Kamar mandi umum untuk keperluan MCK atau Mandi, Cuci, Kakus itu dibangun di kampung Kaduketug 1, Kaduketug 2, Kaduketug 3, Legok Jeruk, dan Cicakal Muara. Ketua Adat Kampung Baduy Luar Jaro Oom mengatakan dibangunnya sarana-sarana pendukung kegiatan wisata, seperti kamar mandi umum, itu diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan wisatawan yang mengunjungi kampung Baduy.

"Alhamdulillah, Pembuatan saung kamar mandi ini sangat berguna bukan hanya untuk masyarakat, tetapi juga untuk wisatawan agar lebih nyaman saat ke saung cai. Kami berharap wisatawan juga akan semakin banyak datang ke sini," kata Jaro Oom seperti dikutip dari Antara, Senin (19/5/2025).

Direktur LSPDI-Desain Interior Rohadi mengatakan diperlukan proses yang cukup panjang untuk mewujudkan kamar mandi umum, termasuk lebih dari tiga kali bolak-balik ke kampung Suku Baduy sampai desain itu disetujui oleh adat.

"Lebih tiga kali saya bawa desain kamar mandi ke sini tetapi jika mereka bilang tidak pas ya tidak, masyarakat Baduy menjunjung tinggi aturan adat sampai hal terkecil sekalipun," kata Rohadi.

Untuk proses pengerjaannya, satu saung kamar mandi membutuhkan waktu kurang lebih 14 hari. Yang unik, air di saung kamar mandi ini dialirkan langsung dari gunung langsung.

Ya, dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Suku Baduy sangat menjaga kebersihan lingkungan. Mereka mandi di sungai menggunakan daun honje atau kecombrang sebagai pengganti sabun.

Untuk membersihkan gigi, mereka memanfaatkan sabut kelapa sebagai sikat alami.

Aturan adat mereka melarang penggunaan sabun dan sampo karena dianggap dapat mencemari sungai. Begitu pula dalam mencuci pakaian, mereka hanya menggunakan batu sungai untuk menggilas pakaian tanpa memakai bahan kimia.



Untuk membersihkan gigi, mereka memanfaatkan sabut kelapa sebagai sikat alami.

Aturan adat mereka melarang penggunaan sabun dan sampo karena dianggap dapat mencemari sungai. Begitu pula dalam mencuci pakaian, mereka hanya menggunakan batu sungai untuk menggilas pakaian tanpa memakai bahan kimia.



Baca Lebih Lanjut
Kenangan Pahit di Awal Alun-alun Depok Buka: Fasilitas Dirusak, Toilet Dijarah
Detik
Viral! Wisatawan Abaikan Ritual Suci Demi Foto-foto
Detik
Getok Tarif Parkir ke Wisatawan sampai Rp 140 Ribu, Oknum Karyawan Dipecat!
Detik
Siap-Siap Terpesona! Fasilitas Wisata di Kaki Gunung Fuji Dipermak Total
Detik
Pantai Minajaya: Surga Tersembunyi di Pesisir Selatan Sukabumi
Detik
6 Tips Tambah Pemasukan buat yang Gajinya UMR
Detik
Pakem dan Nilai Filosofi Tradisi Masyarakat Loro Pangkon Kabupaten Malang Dikenalkan dalam Seminar
Timesindonesia
Sawah Lope Desa Cikaso, Nikmatnya Lihat Persawahan Sambil Ngebotram
Detik
Viral Getok Parkir di Pelabuhan Jepara, Biasa Rp 5 Ribu Naik Jadi Rp 140 Ribu
Detik
Kecelakaan Maut Elf Wisatawan di Tawangmangu Tewaskan 5 Penumpang
Detik