TRIBUNNEWS.COM - Pelatih AC Milan, Sergio Conceicao, seperti mendapatkan cobaan beruntun saat mendampingi tim asuhannya dalam beberapa pekan terakhir.

Menjelang berakhirnya roda kompetisi 2024/2025, Conceicao malah semakin akrab dengan kesialan.

Setelah gagal mendulang hasil positif di Coppa Italia, AC Milan kembali kalah saat bertanding di pekan ke-37 Liga Italia menghadapi AS Roma dengan skor 3-1, Senin (19/5/2025).

Tak cuma itu, Conceicao juga menelan langsung sebuah ujian besar yang harus ditanggungnya sendiri.

Pada laga tersebut, Conceicao mendapatkan kartu merah saat laga akan berakhir.

Ia melakukan protes keras kepada wasit yang bertugas.

Wasit tak bisa menerima protes keras tersebut dan langsung memberikan kartu merah kepadanya.

Alhasil pelatih asal Portugal itu tak akan bisa mendampingi anak asuhnya di laga terakhir.

Padahal laga terakhir AC Milan di Liga Italia 2024/2025 akan digelar di San Siro.

AKSI TIJJANI - Aksi gelarang AC Milan, Tijjani Reijnders saat melawan Bologna pada pekan ke-36 Liga Italia di San Siro, Sabtu (10/5/2025) dini hari WIB. AC Milan berhasil menang dengan skor 3-1.
AKSI TIJJANI - Aksi gelarang AC Milan, Tijjani Reijnders saat melawan Bologna pada pekan ke-36 Liga Italia di San Siro, Sabtu (10/5/2025) dini hari WIB. AC Milan berhasil menang dengan skor 3-1. (acmilan.com)

AC Milan akan menghadapi Monza yang merupakan rival sekota.

Laga itu juga bisa menjadi momen perpisahan Conceicao dengan publik San Siro.

Pasalnya ia digadang tak akan dipertahakan AC Milan sebagai pelatih musim depan.

Namun wacana perpisahan itu musnah dengan kartu merah yang didapatkannya saat menghadapi AS Roma.

Meski demikian, Sergio Conceicao tak patah semangat.

Ia tetap optimis menatap laga terakhir Rossoneri.

"Saya tidak ingin membuat alasan, saya adalah orang yang menggemari sepak bola dan itu membuat saya sedih untuk tidak bisa berada di sisi lapangan bersama para pemain," kata Conceicao dikutip dari Calciomercato.

"Kami harus mencoba untuk bersatu di akhir musim."

"Itu tidak mudah, kami harus mengambil tanggung jawab tersebut," sambungnya.

AC Milan tidak mendapatkan jatah kompetisi antarklub Eropa musim depan (2025/2026).

Liga Italia sendiri menyumbang total enam tim ke turnamen antarklub Eropa yang terbagi ke Liga Champions (peringkat 1-4 klasemen akhir), Liga Eropa (5), dan Liga Konferesi Eropa (6).

Pada musim ini, tim berjuluk Rossoneri tampil di Liga Champions.

Perjalanan Milan hanya bertahan hingga fase play-off 16 besar setelah disingkirkan perwakilan Eredivisie (Belanda), Feyenoord.

Sementara pada musim berikutnya, Milan tanpa gelaran Liga Champions, Liga Eropa maupun Liga Konferensi Eropa.

Kondisi tersebut dipastikan setelah Rossoneri tidak mungkin finis di peringkat 6 besar klasemen akhir Liga Italia.

Milan saat ini duduk di peringkat 9 dengan koleksi 60 poin.

Menuju satu laga tersisa, Milan hanya maksimal mengantongi 63 angka.

Jumlah tersebut sudah tertinggal dua poin dari penghuni peringkat 6 saat ini, Lazio.

Artinya, Milan sudah pasti tidak mungkin menembus posisi 6 besar.

(Guruh/Bayu Panegak)

Baca Lebih Lanjut
Milan Vs Bologna: Conceicao Ingatkan Rossoneri Satu Hal
Detik
Sacchi: Conceicao Tak Pantas Disalahkan atas Terpuruknya Milan
Detik
Conceicao: Milan Mengecewakan!
Detik
Davide Calabria: Dibuang Milan, Jadi Pemenang di Bologna
Detik
Juara Coppa Italia Saja Tak Cukup, Milan
Detik
Final Coppa Italia Jadi Peluang Emas Bagi Santiago Gimenez Buktikan Diri
Liga Olahraga
AC Milan Ambyar!
Detik
Profil dan Biodata Santiago Gimenez, Mesin Gol Baru AC Milan
INews
Jelang Final Coppa Italia, Milan Diwanti-wanti Legendanya
Detik
Final Coppa Italia: Bologna Belajar dari Kekalahan Lawan Milan
Detik