Asal Mula Danau Toba, Cerita Rakyat Sumatera Utara
TRIBUNJATENG.COM - Berikut dongeng asal mula Danau Toba, cerita rakyat Sumatera Utara.
Dahulu kala di wilayah Sumatera Utara, ada seorang pemuda bernama Toba yang kesehariannya bekerja sebagai petani.
Selain bertani, Toba juga senang memancing.
Terkadang ia menjual ikannya, terkadang ia memancing untuk dimakan.
Satu hari, ia pergi memancing ke sungai dan merasa kegirangan ketika dirinya mendapat seekor ikan mas berukuran besar yang kemudian dibawanya pulang.
Akan tetapi, Toba pun merasa ada sesuatu yang aneh pada ikan tersebut.
Ketika hendak menyalakan api, hendak memasak ikan itu, Toba terkejut karena ikan sudah tidak ada di dalam ember.
Tak lama kemudian secara mengejutkan tiba-tiba ada sosok perempuan dengan paras cantik jelita.
"Toba, aku adalah ikan yang kau pancing tadi. Aku dikutuk. Berkat kau, kutukan itu hilang," tutur perempuan cantik itu.
Perempuan itu lalu menjelaskan kepada Toba dirinya adalah seorang putri yang dikutuk.
Putri itu berterimakasih dapat terbebas karena pertolongan Toba dan bersedia menjadi istri dari Toba.
"Hanya saja, kau tak boleh membicarakan asal-usul ku sebagai ikan kepada siapapun. Tidak kepada ibumu, juga anak-anak kelak," tuturnya.
Mereka berdua akhirnya menikah dan memiliki seorang anak bernama Samosir.
Sayangnya, Samosir tumbuh menjadi anak yang nakal dan rakus.
Kemarahan Toba memuncak saat ia sedang lapar, namun semua makanan di meja habis dilahap Samosir.
"Dasar kau anak ikan tak tau diuntung!" tutur Toba emosi.
Toba melanggar janjinya.
Samosir mengadukan kejadian itu pada ibunya. Istri Toba pun sangat marah dan menyuruh Samosir unuk pergi ke puncak sebuah gunung.
Tiba tiba, air dari sungai meluap. Air sungai berkumpul dan menjadi Danau.
Ikan yang berwujud bidadari pun kembali kesungai. Sementara Toba tak berhasil menyelamatkan diri. Genangan air itu diberi nama Danau Toba, sedangkan daratan tempat Samosir berlindung dinamakan Pulau Samosir.
(*)