TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Suasana berkabung menyelimuti rumah berwarna oranye yang tak jauh dari sebuah jalan perkampungan di wilayah Desa Cijujung, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Bendera kuning yang terpasang di depan rumah mempertegas jika salah satu penghuni baru saja pulang ke pangkuan Sang Pencipta.
Rumah tersebut merupakan tempat tinggal Mahfud juru parkir yang biasa mengais rezeki di persimpangan jalan Kota Bogor, Jawa Barat.
Namanya mungkin masih asing bagi kebanyakan orang, namun jika melihatnya secara langsung rasanya wajah Mahfud banyak dikenali orang.
Mahfud yang berprofesi sebagai juru parkir atau pak ogah itu selalu menggunakan seragam menyerupai milik Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor lengkap dengan topi berwarna biru dan rompi warna hijau.
Ia selalu melemparkan senyum dan menyapa hangat pengendara yang melintas baik yang memberinya uang maupun tidak.
Sikap periang dan ramahnya kepada pengemudi kendaraan bermotor membuatnya sangat mudah untuk diingat oleh siapapun karena cukup menghibur.
Bahkan, wajahnya sempat viral dan malang melintang di berbagai stasiun televisi karena gaya uniknya saat mengatur lalu lintas yang cukup menyita perhatian publik.
Pria yang lahir pada tahun 1972 itu mencari rupiah di beberapa persimpangan jalan, seperti awalnya di Bakorwil dekat Balai Kota Bogor, kemudian Jalan Sancang, dan beberapa titik lainnya.
Namun kini senyum ramahnya kepada pengendara tak akan pernah terlihat lagi. Mahfud menghembuskan napas terakhirnya pada Sabtu 17 Mei 2025 karena sakit yang dideritanya selama ini.
Istri almarhum Mahfud, Ayati mengungkapkan sang suami meninggal dunia di rumahnya usai berjemur di bawah pancaran mentari pagi sekitar pukul 09.00 WIB.
"Punya sakit lambung kronis yang sudah cukup parah, kemarin terkena parunya terendam sempat disedot terus di rumah sakit juga pengobatannya terus bertahap," ujarnya saat dijumpai di kediamannya, Minggu (18/5/2025).
Ayati mengungkapkan, Mahfud sudah tak lagi mampu untuk mencari rezeki karena kondisi fisik yang semakin melemah menjelang akhir hayatnya.
Mahfud juga sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor sejak awal Mei 2025.
Setelah menjalani rawat inap, Mahfud pun pulang dan melanjutkan pengobatannya dengan menjalani rawat jalan.
Selama di rumah, Mahfud sudah tak lagi gagah seperti ketika berdiri di tengah jalan mengatur lalu lintas.
Pria humoris itu harus dipapah untuk berjalan oleh anggota keluarganya, hingga akhirnya sang istri berinisiatif untuk membeli kursi roda.
Namun takdir berkata lain, kesehatan Mahfud yang semakin memburuk membuatnya harus berpulang ke Rahmatullah di usianya yang ke-53 tahun.
"Pas lagi dijemur bapak tuh muntah hebat, muntahnya nggak tahan lah, terus seperti ditarik nyawanya begitu lah, gemetar, terus nggak ada (meninggal dunia)," ungkapnya.