TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Karier Ayu Ting Ting sebagai penyanyi dangdut papan atas Indonesia tak dibangun dalam semalam.
Di balik penampilannya yang glamor di atas panggung, Ayu menyimpan kisah perjuangan panjang dan kebiasaan spiritual yang mengiringi tiap langkah suksesnya.
Menandai hampir dua dekade berkarier, pelantun lagu Alamat Palsu ini akan menggelar konser tunggal bertajuk “Dangdut Dangdutan Ayu Ting Ting” pada 9 Agustus 2025 di Lapangan Kostrad Cilodong, Depok, Jawa Barat.
Konser ini menjadi bentuk syukur sekaligus hadiah bagi para penggemarnya yang telah setia mendukung sejak awal kemunculannya.
"Saya tidak lahir dari keluarga kaya, jadi setiap langkah saya benar-benar perjuangan dan doa orang tua," ujar Ayu ketika ditemui di kawasan Pakubuwono, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (16/5/2025).
Meski kini dikenal sebagai artis sukses dan penuh gaya, Ayu Rosmalina—nama aslinya—tetap mempertahankan tradisi sederhana yang diwariskan keluarganya.
Tak ada ritual khusus menjelang konser, tetapi ada satu kebiasaan yang tak pernah ia tinggalkan yakni meminum air Yasin pemberian ibunya.
“Kalau ada acara, ibu selalu buatin air Yasin. Itu yang saya minum setiap hari, dan ayah selalu ingetin saya untuk wudhu dulu sebelum make-up. Ini beneran, bukan dibuat-buat,” kata Ayu dengan mata berkaca-kaca.
Ia pun menyebut doa kedua orangtuanya, Umi Kalsum dan Ayah Ojak sebagai fondasi utama dalam setiap langkah kariernya.
“Doa orangtua itu berkah. Ibu saya doanya nggak pernah putus, dari pagi sampai siang selalu mendoakan saya,” imbuhnya.
Meski kerap tampil di berbagai panggung dalam dan luar negeri, konser ini menjadi konser tunggal pertama Ayu setelah 15 tahun meniti karier.
Ia pun mengaku menaruh harapan besar pada konser ini, bukan hanya sebagai hiburan, tetapi bentuk persembahan bagi para fans dan keluarga.
“Saya berharap semuanya lancar. Doakan konser saya sukses dan bisa memuaskan semua yang datang nanti. Saya pasti akan kasih yang terbaik,” tegas Ayu penuh semangat.
Ayu Ting Ting, yang kini berusia 32 tahun, membuktikan bahwa di balik gemerlap dunia hiburan, masih ada ruang untuk ketulusan, nilai keluarga, dan keyakinan spiritual.
Ia bukan hanya seorang biduan, tapi juga seorang anak yang tak pernah melupakan akar dan doa dalam setiap langkahnya.