TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - BlangwiRun 2025 menjadi ajang lari sembari edukasi pemadaman kebakaran.
BlangwiRun 2025 menjadi event olahraga pertama yang gelar oleh Kawan Dekat kolaborasi dengan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Semarang.
Ada 1.200 peserta mengikuti BlangwiRun 2025, Minggu (18/5/2025). Para peserta terbagi dua kategori yakni 5K dan 10K. Rute lari 5K mulai dari Balai Kota Semarang, Pemuda - Tugu Muda - Pandanaran - Gajahmada - Pemuda . Sementara, kategori 10K mulai dari titik yang sama yakni Balai Kota Semarang - Tugu Muda - Kariadi - Veteran - Metro - Bangkong - Ahmad Yani - Simpang Lima - Gajah Mada - Depok - Pemuda - Balai Kota.
Seusai menempuh perjalanan, para peserta pun masih disuguh berbagai agenda di halaman balai kota. Menariknya, peserta juga berkesempatan belajar langsung memadamkan kebakaran baik menggunakaan alat pemadam api ringan (APAR) ataupun lainnya.
Insiator Kawan Dekat sekaligus Sekretaris Dinas Damkar, Ade Bhakti Ariawan mengatakan, kegiatan ini memang tidak hanya sebagai ajang berolahraga namun juga memiliki sisi edukatif. Petugas damkar mengajarkan langsung cara memadamkan api menggunakan apar dan karung.
Ternyata, masih cukup banyak masyarakat yang belum memahami langkah jika terjadi kebakaran. Banyak masyarakat yang juga belum paham mengenai penggunaan APAR.
"Kami mencoba memberi edukasi soal bagaimana memadamkan api menggunakan APAR, lalu menggunakan karung, dan lain sebagainya supaya masyarakat sigap dalam memadamkan api jika terjadi kecelakaan yang berkaitan dengan kebakaran," tuturnya.
Lebih lanjut, Ade mengatakan, event ini juga memberikan edukasi terkait sejarah blangwir. Blangwir berasal dari Bahasa Belanda, yaitu “Brandweer” yang kemudian lama kelamaan disebut blangwir oleh lidah orang jawa.
"Yaitu penyebutan Blangwir itu berasal dari bahasa Belanda Brandweer. Brand artinya api sedangkan Weer artinya pemadam. Nah lidah orang Jawa kan sulit menyebut Brandweer, akhirnya kalo orang Semarangan nyebutnya Blangwir," jelasnya.
Kemudian, ada pula senam zumba yang dipandu oleh instruktur serta penampilan ciamik dari Pertelon Koplo dan member Hasoe Angel yaitu Anggun Cantika serta melibatkan komunitas UMKM lokal.
Ade mengaku, tidak menyangka event ini bisa menyedot hingga 1.200 peserta. Apalagi, 700 peserta diantaranya berasal dari luar kota.
"Alhamdulillah peserta 1200 orang. 700 diantaranya dari luar kota. Paling tidak ini bisa mendukung pariwisata Kota Semarang dari sisi sport tourism," katanya.
Dalam kegiatan ini, pihaknya juga melibatkan pelaku UMKM sebagai upaya menumbuhkan ekonomi Kota Semarang.
Sementara itu, seorang peserta BlangwiRun asal Kendal, Nabila Alawi mengaku terkesan dnegan event ini. Pasalnya, ajang lari kali ini berbeda dari event lari yang seperti biasanya.
Tidak hanya mendapatkan sehat dengan olahraga, ia juga mendapat pengetahuan tentang penggunaan apar.
"Jadi saya baru tahu APAR isinya tepung dan nitrogen.
Nabila baru mengetahui banyak step dalam penggunaan tabung panjang berwarna merah yang kerap tertempel di Gedung-gedung tersebut.
"Ternyata stepnya banyak banget. Nggak kayak di film yang kelihatannya gampang. Saya belum pernah pakai APAR. Padahal udah sering lihat di gedung-gedung,” tuturnya. (eyf)