TRIBUNJATENG.COM - Elang Guntur Pratama (16) remaja yang hilang selama 4 hari di hutan Gunung Cikuray, Kabupaten Garut, Jawa Barat berhasil ditemukan pada Jumat (16/5/2025).
Selama 4 hari tersesat, Elang hanya mengandalkan air sungai serta buah liar yang ada di hutan.
Badannya pun lemah hingga mengalami halusinasi.
Elang mengaku melihat seseorang yang datang memberinya makanan serta minuman.
Namun ia segera tersadar jika itu adalah halusinasi saja.
"Pas mau ngambil minum itu, langsung kebangun, mimpi ternyata, halusinasi terus," ucap Elang, dikutip dari Tribun Jabar.
Selain mengalami kelelahan, Elang juga sempat terjatuh beberapa kali.
Kepalanya juga mengalami luka karena kecelakaan tersebut.
"Jatuh dua kali hari pertama dan hari kedua jatuh di air terjun, kepala saya berdarah," ucap Elang.
Anak pertama dari dua bersaudara itu sempat jatuh tergelincir di sungai dan jatuh di sekitar air terjun.
Sebelumnya, Elang mendaki bersama dengan dua rekannya pada Senin (12/5/2025).
Kemudian saat turun dari pos 6, remaja laki-laki asal Kampung Sukaseuri, Desa Sukamulya. Kecamatan Kota Baru, Karawang itu merasa kelelahan.
Ia pun menyuruh temannya untuk turun lebih dahulu.
"Kondisinya cape karena trek enam ke lima itu cukup jauh kan ya, akhirnya terpisah tersesat," tuturnya kepada Tribun Jabar usai dievakuasi ke Basecamp Dingiang Cikuray via jalur Kiarajangot, Desa Dangiang, Garut, Jumat (16/5/2025) siang.
"Saya kan dari pos 5 mau ke pos4 nyasar, denger suara anjing, kirain teh rumah warga, malah jurang, jatuh," ucap Elang.
Elang berhasil ditemukan Tim SAR dan anjing pelacak di aliran sungai.
Saat ditemukan, ia tampak pucat dan lemah.
Dirinya mengaku tersesat sejak Selasa (13/5/2025) pagi.
Elang sendiri dikenal sebagai anak yang baik dan fokus belajar.
Sang ayah, Rahmat mengatakan jika anaknya baru pertama kali naik gunung.
"Anak pertama dari dua bersaudara, anak baik di rumah juga cuma belajar. Ini pertama kali dia naik gunung, langsung dapat pengalaman berharga," ungkap Rahmat.
"Alhamdulillah anak saya berhasil bertahan, ia pintar dengan tetap berada di jalur air untuk bertahan hidup," ujar Orangtua Elang, Rahmat.
(*)
