Produsen mobil asal jepang Nissan berencana akan menutup dua pabrik perakitan mobil di Jepang dan beberapa pabrik di luar negeri. Langkah ini sebagai bagian dari rencana efisiensi operasional besar-besaran perusahaan.
Sebagaimana dilansir dari Reuters, Sabtu (17/5/2025), rencana Nissan menutup dua pabrik perakitan mobil ini akan membuat raksasa otomotif ini hanya memiliki tiga pabrik perakitan kendaraan di Jepang.
Nissan sedang mempertimbangkan untuk menutup pabrik Oppama di Jepang, tempat Nissan memulai produksi pada tahun 1961, dan pabrik Shonan yang dioperasikan oleh Nissan Shatai, tempat Nissan menjadi pemegang saham sebesar 50%.
Sedangkan di luar negeri, salah satu sumber menyebut, Nissan sedang mempertimbangkan untuk mengakhiri produksi di pabrik-pabrik yang ada di Afrika Selatan, India, dan Argentina.
Penutupan pabrik domestik akan menandai yang pertama bagi Nissan sejak menutup pabrik Murayama pada tahun 2001. Dengan demikian, ketiga pabrik yang tersisa nantinya ada pabrik Tochigi, pabrik Nissan Motor Kyushu, dan Nissan Shatai Kyushu di prefektur Fukuoka selatan.
Pabrik Oppama memiliki kapasitas tahunan sekitar 240.000 mobil dan mempekerjakan sekitar 3.900 pekerja hingga akhir Oktober. Pada tahun 2010, pabrik ini menjadi pabrik pertama Nissan yang mulai memproduksi Leaf, yang dianggap sebagai kendaraan listrik pertama di dunia yang dipasarkan secara massal.
Sedangkan untuk Pabrik Shonan, pabrik ini memproduksi van komersial. Pabrik Shonan memiliki kapasitas tahunan sekitar 150.000 unit dan mempekerjakan sekitar 1.200 orang.
Sebelumnya, pembuat mobil terbesar ketiga di Jepang tersebut juga telah mengumumkan langkah efisiensi besar-besaran pada hari Selasa. Nissan berencana akan melakukan PHK terhadap sekitar 15% tenaga kerjanya, dan memangkas pabrik produksi menjadi 10 dari 17 secara global karena berupaya untuk mendorong perubahan haluan.
Surat kabar Yomiuri mengatakan, dua pabrik di Meksiko sedang dipertimbangkan. Sedangkan Nissan mengatakan dalam sebuah pernyataan di situs webnya bahwa laporan tentang kemungkinan penutupan pabrik tertentu bersifat spekulatif dan tidak didasarkan pada informasi resmi perusahaan.
"Saat ini, kami tidak akan memberikan komentar lebih lanjut tentang masalah ini," kata Nissan dalam pernyataan tersebut.
"Kami berkomitmen untuk menjaga transparansi dengan para pemangku kepentingan kami dan akan mengkomunikasikan setiap pembaruan yang relevan sebagaimana diperlukan," sambungnya.
Penjualan tahun fiskal 2024 Nissan mencapai 3,3 juta kendaraan, turun 42% sejak tahun bisnis 2017. Dalam pernyataannya pada hari Sabtu, Nissan mengumumkan akan menggabungkan produksi truk pikap Nissan Frontier dan Navara dari Meksiko dan Argentina ke dalam satu pusat produksi yang terpusat di sekitar pabrik Civac di Meksiko.
Selain itu, pada bulan Maret lalu juga telah diumumkan bahwa mitra aliansi Prancis Renault (RENA.PA), akan membeli sahamnya di bisnis gabungan mereka di India, Renault Nissan Automotive India Private Ltd (RNAIPL).
Langkah-langkah perubahan haluan yang lebih agresif yang diungkapkan oleh CEO baru Ivan Espinosa menandai perubahan tajam dengan strategi Nissan di bawah pendahulunya Makoto Uchida.