TRIBUNNEWS.COM - Bagi generasi 90-an, Digimon bukan sekadar tontonan, melainkan bagian penting dari masa kecil yang penuh warna dan imajinasi. Setiap Minggu pagi, televisi menjadi jendela menuju dunia digital, tempat anak-anak menyaksikan petualangan seru para DigiDestined bersama partner Digimon mereka.
Agumon, Gabumon, Patamon, dan teman-temannya bukan hanya karakter, tapi sahabat masa kecil yang menemani kita tumbuh. Kini, dua dekade lebih berlalu, dan banyak dari kita telah menjadi orang tua, namun cinta terhadap dunia digital itu tetap hidup dan kuat.
Digimon, singkatan dari Digital Monsters, pertama kali hadir sebagai mainan virtual pet sebelum meledak dalam bentuk anime, manga, video game, hingga permainan kartu yang kini kembali populer. Yang membuat Digimon begitu istimewa adalah ikatan emosional antara Digimon dan Tamernya, sebuah konsep yang membuat anak-anak 90-an merasa terhubung secara pribadi dengan cerita dan karakternya.
Tak heran jika nama-nama seperti Wargreymon, Dukemon, atau Imperialdramon masih membekas kuat dalam ingatan kita. Inilah semangat yang menyatukan para pecinta Digimon dalam acara Gath DIGI-IN Bekasi 2025, sebuah gathering komunitas yang diadakan oleh DIGI-IN (Komunitas Digimon Indonesia) region Bekasi pada Sabtu, 3 Mei 2025.
Bertempat di Junichi Japanese Comfort Food, Bekasi Selatan, acara ini bukan sekadar ajang kumpul, tapi juga perayaan atas kenangan dan kecintaan yang tak pernah pudar.
Sejak pukul 11.00 siang, puluhan Tamer dari berbagai penjuru Jabodetabek berkumpul, membawa semangat dan koleksi mereka untuk dibagikan dan dinikmati bersama. Dari action figure hingga digivice, dari Vpet klasik hingga yang berwarna, semuanya hadir dan menjadi bagian dari atmosfer nostalgia yang sangat kental.
Para peserta memamerkan koleksi langka seperti Figure Rise Dukemon, Digivice Color, V-Pet X, Pendulum monochrome dan color, D-Accel, D-Ark, D-Power, mini figure Veemon, hingga figure megah Imperialdramon dalam mode Dragon dan Paladin.
Tidak hanya itu, kegiatan seperti bermain Vpet bersama, belajar Digimon Card Game, dan berdiskusi soal deck dan strategi juga membuat suasana semakin hangat dan akrab.
Puncak keseruan hadir dalam turnamen Digimon Card Game yang diikuti oleh 7 Tamer pada setiap sesi.
Turnamen pertama dimenangkan oleh Saku dengan deck Shinegreymon, disusul oleh Karsyah yang menggunakan deck Dukemon X. Pada turnamen kedua, Alvin keluar sebagai juara dengan deck Gaiamon, sementara posisi kedua kembali diraih oleh Karsyah dengan deck Examon X.
Kebersamaan yang terjalin begitu erat, dipenuhi tawa, cerita masa kecil, dan rasa kagum melihat koleksi satu sama lain yang begitu beragam dan istimewa. Acara ini menjadi bukti bahwa semangat Digimon masih membara, tidak hanya di layar kaca atau dalam kartu, tapi dalam hati para penggemarnya yang kini sudah dewasa.
Melalui DIGI-IN, komunitas ini bukan hanya menjadi tempat berkumpul, tapi juga rumah bagi siapa pun yang ingin menghidupkan kembali dunia digitalnya.
Untuk kamu yang masih mencintai Digimon atau baru tertarik dengan petualangan para monster digital ini, bergabunglah dengan Komunitas Digimon Indonesia. Kamu bisa join ke grup Facebook “DIGI-IN [Komunitas Digimon Indonesia]” dan follow Instagram mereka di @digi.in untuk update event, giveaway, dan konten seru penuh nostalgia.
Bersama DIGI-IN, dunia digital yang dulu kamu kenal akan terasa hidup kembali, lengkap dengan teman-teman baru yang punya semangat yang sama: cinta terhadap Digimon yang tak lekang oleh waktu.