Sosok Alfarizi dan Shafiya, Bocah Asal Banyuwangi Pecahkan Stigma Soal Hantu: Faktor Psikologis
TRIBUNJATENG.COM - Konten video kakak beradik asal Banyuwangi, Jawa Timur, yakni Alfarizi dan adiknya Shafiya, belakangan ini mendadak viral di media sosial.
Lewat kanal YouTube dan akun media sosial bertajuk Gen Alfarizi, mereka menyajikan konten unik berupa penelusuran tempat angker di malam hari, termasuk area pemakaman, dengan pendekatan ilmiah dan edukatif.
Dalam salah satu video yang direkam setahun lalu namun baru-baru ini kembali ramai diperbincangkan, Alfarizi dan Shafiya terlihat mengunjungi area kuburan saat malam hari.
Uniknya, mereka tak sekadar mencari sensasi, melainkan berusaha membongkar mitos hantu dari sisi psikologi dan evolusi manusia.
“Rasa takut di malam hari itu sebenarnya banyak dipengaruhi faktor psikologis dan keterbatasan penglihatan dalam gelap,” jelas Alfarizi dalam video yang diunggah di Youtube Gen Alfarizi, Kamis (17/05/2025).
Ia juga menambahkan bahwa secara evolusioner, manusia memang lebih waspada di malam hari karena dahulu kala predator aktif di waktu itu.
Menurut bocah cerdas tersebut, imajinasi manusia yang aktif dalam gelap kerap memunculkan rasa takut yang tidak berdasar.
“Saat penglihatan terbatas, otak kita cenderung mengisi kekosongan itu dengan bayangan menakutkan,” ungkapnya.
Alfarizi yang masih belia namun memiliki kemampuan berpikir kritis ini bahkan menantang logika umum tentang keberadaan hantu.
Ia menyindir bahwa jika hantu memang suka mengganggu manusia, mengapa lebih memilih tempat sepi ketimbang tempat ramai?
Tujuan utama dari konten ini, menurut Alfarizi, adalah untuk mengedukasi masyarakat agar tidak mudah percaya pada informasi mistis tanpa kajian rasional.
Ia berharap generasi muda Indonesia bisa tumbuh dengan pemikiran kritis dan skeptis terhadap mitos yang belum terbukti secara ilmiah.
Respons publik terhadap konten Gen Alfarizi pun sangat positif. Video mereka menuai belasan ribu komentar dan membuat nama keduanya melejit.
Bahkan YouTuber ternama Ferry Irwandi memberikan apresiasi khusus.
Dalam unggahannya, Ferry menyebut konten Alfarizi sebagai "angin segar" bagi dunia digital Indonesia dan menyebut keduanya sebagai simbol harapan untuk generasi muda masa depan.
“Saya bangga sekali.
Saat ini, akun Instagram Alfarizi telah mengumpulkan lebih dari 92 ribu pengikut, menunjukkan betapa besar antusiasme publik terhadap konten edukatif bertema mistis yang dikemas secara logis dan ilmiah ini.
Tak sedikit netizen yang menyatakan kekagumannya, seperti komentar:
"Anak kecil bisa jelaskan teori psikologi, sementara orang dewasa masih percaya katanya."
"Salut buat pola asuh orangtuanya, keren banget!"
"Di tengah konten viral yang tidak mendidik, konten ini seperti oase."
Sementara kejadian unik dialami oleh bocah kelas 1 SD 144 Kadipiro Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Solo langsung Viral.
Bocah yang bernama Muhammad Azka Hairulazzam diduga disunat secara ghoib alias disunat jin dan dibenarkan sang ibunda, Dwi Wahyuni.
"Ini foto kemaluannya. Seperti sudah sunat," kata Yuyun, sapaan Dwi Wahyuni sembari menyodorkan foto dalam ponsel, saat dijumpai tribunjateng.com di kediaman, Selasa (5/2/2019) sore.
Yuyun menceritakan kejadian yang dialami putra bungsunya itu.
Dia berujar semula Azka mengeluhkan sakit di kemaluannya, Minggu (3/2/2019) kemarin.
"Ketika saya suruh mandi, dia teriak-teriak mengeluhkan kemaluannya terasa perih," ujar Yuyun.
"Lalu saya lihat, ada yang aneh. Kemaluannya itu seperti habis disumpit (khitan)," tambahnya.
Tanpa pikir panjang, Yuyun buru-buru mengabari Mbah Rebo, sang paman.
Menurutnya, Mbah Rebo lebih paham dunia mistis.
"Pak Lik (paman) saya itu datang lihat kondisi Azka. Dia bilang memang benar si Azka disunat jin," ujar Yuyun.
Kondisi Azka tampak sehat.
Dia menonton film kartun di televisi, sembari sesekali mendekati Yuyun yang sedang mengobrol dengan wartawan.
Yuyun menduga si bungsu mengalami kejadian itu ketika BAB di toilet gedung baru kantor Kelurahan Joglo.
"Dia mau pup minta dianterin sama pakdhenya. Sekitar 15 menit kok si Azka itu tampak linglung," ungkap Yuyun.
"Jika cerita versi Azka, katanya dia diajak orang keluar toilet. Kemudian melihat suasana di gedung kelurahan tampak sepi, tidak ada orang lalu Azka tidak ingat apa-apa," katanya.