Rempah dan herbal seringkali diandalkan sebagai asupan nutrisi tubuh. Ternyata rempah bernama kayu manis harus dikonsumsi dengan hati-hati. Ini kata ahli.
Rempah dan herbal seringkali dikonsumsi untuk mendapatkan khasiat tertentu. Layaknya nutrisi dalam makanan, banyaknya komponen aktif di dalam berbagai jenis rempah membuat banyak orang tergiur.
Mulai dari menyampurkannya ke dalam makanan maupun menyeduhnya sebagai teh hangat. Salah satu rempah yang populer ialah kayu manis dengan ciri khas warna dan aromanya yang harum lembut.
Tetapi ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan ketika mengonsumsi kayu manis. Ahli menyebut ada efek samping terhadap metabolisme yang dapat terjadi dari konsumsi kayu manis yang kurang tepat.
Pada sebuah penelitian yang dipublikasi melalui Food Chemistry: Molecular Science melihat adanya ancaman dari konsumsi kayu manis dengan konsentrasi yang tinggi.
![]() |
Efek samping dari komponen cinnamaldehyde dikatakan paling berpengaruh ketika dikonsumsi bersamaan dengan obat.
Alasannya terdapat pada minyak kayu manis dan asam cinnamic yang dapat mengaktifkan reseptor seperti PXR dan AhR. Reseptor ini dapat menstimulasi enzim pada liver untuk memetabolisme obat-obatan yang masuk ke dalam tubuh lebih cepat.
Terutama pada pengobatan penyakit metabolik seperti diabetes, konsumsi kayu manis bersamaan dengan obat dapat mengganggu penyerapan obat. Pengaruhnya yaitu dapat memperlambat maupun mempercepat metabolisme obat sehingga tidak mampu bekerja secara efektif.
Pamela Tambini, ahli penyakit dalam, menjelaskan sejauh ini belum ada penemuan pasti jenis pengobatan apa saja yang dapat terdampak dari konsumsi kayu manis. Tetapi secara umum yang paling disarankan untuk dihindari ialah pengobatan yang berkaitan dengan metabolik.
Seperti pengencer darah, antidepresan, serta beberapa suplemen untuk mengendalikan hormon. Namun kayu manis bisa tetap dikonsumsi hanya saja sebagai sedikit campuran dari minuman dan makanan yang dikonsumsi sehari-hari.
"Boleh saja mengonsumsi minuman atau kue-kue yang memiliki rasa kayu manis di dalamnya, yang paling harus dihindari ialah penggunaan minyak kayu manis dan suplemennya. Tetapi pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu," kata Tambini.
![]() |
Tidak dianjurkannya suplemen kayu manis untuk dikonsumsi bersamaan dengan obat bukan berarti dalam semua bentuk. Tambahan kayu manis konsentrasi tinggi yang menjadi fokus ahli dan dianggap mengkhawatirkan jika dikonsumsi berdampingan dengan obat.
Banyak ahli yang berpendapat bahwa menambahkan kayu manis ke dalam makanan dan mengonsumsinya secara alami sebenarnya sudah cukup berkhasiat. Hal ini lantaran komponen minyak kayu manis yang cukup ampuh dalam memberikan khasiat berupa memicu reseptor tubuh.
Salah satu yang paling terpengaruh misalnya reseptor untuk memproduksi enzim liver. Bahkan melalui tambahan perasa kayu manis seperti pada sup, kue, atau minuman saja takarannya sudah cukup untuk memberikan khasiat dan pengaruh untuk tubuh secara signifikan.