TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Sudah enam bulan ini atap bangunan SD Negeri 2 Sumur di Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal, roboh.

Kondisi tersebut membuat siswa menjalani pembelajaran di perpustakaan, musala, bahkan menumpang juga di rumah warga.

Mimik wajah Alisa sedikit gusar saat berjalan melewati SD Negeri 2 Sumur.

Sorot matanya seolah menyimpan kenangan mendalam di antara puing-puing reruntuhan bangunan.

Langkahnya perlahan menjauh dikejar waktu menuju rumah warga untuk mengikuti proses pembelajaran.

Alissa dan rekan-rekannya kini tak lagi menggunakan ruang kelas SD Negeri 2 Sumur sebagai wadah pembelajaran.

Atap di ruang kelas 1-3 yang dibangun pada 20 tahun silam telah roboh dimakan usia sejak Desember 2024.

Struktur tanah yang labil juga menyebabkan beberapa dinding retak dan keramik bergeser.

"Tidak nyaman, ruangannya di sini sempit dan panas," kata Alissa, Jumat (16/5/2025).

Kepala SD Negeri 2 Sumur, Baedowi menjelaskan, atap tersebut roboh karena lapuk.

Beberapa bagian bangunan yang terbuat dari kayu juga telah dimakan rayap 

Dia beserta guru sempat menyangga atap menggunakan kayu.

Usaha itu akhirnya sia-sia seusai atap itu roboh diterpa hujan deras.

"Karena kayunya lapuk, saat hujan tidak kuat lagi menahan air, akhirnya roboh," tuturnya.

Beruntung, aktivitas pembelajaran sewaktu robohnya atap telah berhenti.

Peralatan kelas termasuk meja, kursi, hingga papan tulis telah dipindahkan ke luar kelas.

"Waktu itu setahun sebelumnya sudah tidak digunakan untuk belajar dan kami sudah melakukan antisipasi lebih dulu," paparnya.

Terpisah, Kepala Disdikbud Kabupaten Kendal, Ferinando Rad Bonay telah menerima laporan tersebut.

Pihaknya menyiapkan anggaran Rp600 juta yang bersumber dari anggaran perubahan tahun 2025.

Adapun pembangunan direncanakan mulai dikerjakan mulai Juli 2025.

"Anggarannya untuk membenahi 3 ruang kelas yang rusak," sambungnya.

Ferinando menjelaskan, saat ini terdapat 193 ruang kelas dari berbagai sekolah yang rusak. 

"Untuk SD Negeri 2 Sumur memang sudah 20 tahun dan segera kami perbaiki semua," tandasnya. (*)

Terpisah, Kepala Disdikbud Kabupaten Kendal, Ferinando Rad Bonay telah menerima laporan tersebut.

Pihaknya menyiapkan anggaran Rp600 juta yang bersumber dari anggaran perubahan tahun 2025.

Adapun pembangunan direncanakan mulai dikerjakan mulai Juli 2025.

"Anggarannya untuk membenahi 3 ruang kelas yang rusak," sambungnya.

Ferinando menjelaskan, saat ini terdapat 193 ruang kelas dari berbagai sekolah yang rusak. 

"Untuk SD Negeri 2 Sumur memang sudah 20 tahun dan segera kami perbaiki semua," tandasnya. (*)

Baca Lebih Lanjut
Krisis Ruang Kelas di Sekolah Satu Atap Dusun Sumbul, 430 Siswa Bertahan di Tengah Keterbatasan
Timesindonesia
Angin kencang Puting Beliung Robohkan Rumah Warga Polsek Pemalang Ke Lokasi Berikan Bantuan
Timesindonesia
20 Rumah di Kalideres Jakbar Rusak Akibat Angin Kencang Sore Tadi
Detik
Puluhan Siswa SMP di Pemalang Menangis Histeris Memeluk Wali Kelasnya
Timesindonesia
Musim Pancaroba, Sejumlah Wilayah di Kabupaten Malang Terdampak Angin Kencang
Timesindonesia
Celine Evangelista Ungkap Tolak Tawaran Main Film karena Sedang Belajar Berhijab
KumparanHITS
Warga-Siswa Bersihkan Alun-alun Cikande di Festival Gerakan Desa Peduli Sampah
Detik
Fun Gathering with Native Speaker, SCC SMA An Nur Malang Bangun Kepercayaan Diri Siswa
Timesindonesia
6 Tanaman yang Disukai Ular, Hati-hati Jika Ada di Rumah!
Detik
Temuan Tragis Usaha Terakhir Keluarga Menghindari Letusan Gunung Vesuvius
Detik