TRIBUNJATIM.COM - Insiden tiga balita terbakar di rumahnya, viral di media sosial.
Ini terjadi di sebuah rumah di Jalan R Suprapto, Kelurahan Punggolaka, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (6/5/2025).
Kebakaran terjadi saat balita tersebut ditinggal ibunya, Siska Amelia (23) keluar rumah.
Dalam kejadian itu, 3 dari 4 anaknya yang ditinggal di rumah tewas terpanggang.
Empat balita bersaudara kakak beradik, 2 di antaranya saudara kembar, menjadi korban dalam kebakaran ini.
Siska Amelia pada dasarnya memiliki lima anak.
Namun anak pertamanya diketahui sedang pergi bersama sang kakek untuk ikut bekerja.
Suami Siska Amelia, Arfandi Puang kini nelangsa atas kepergian tiga anaknya.
Pasalnya, Arfandi berencana mengambil tiga anaknya jelang pernikahan Siska Amelia.
Melansir dari TribunBengkulu.com, Kamis (15/5/2025) menurut Arfandi, ia dan Siska Amelia belum bercerai. Namun Siska Amelia mengkhianati pernikahan mereka.
Sementara Dalam video yang viral di Tiktok, Arfandi menjelaskan jika istrinya akan menikah tanggal 25 Mei 2025.
"Jika dia sudah dilamar tanggal 5 (Mei) paling lambat tanggal 10 (Mei).
Pernikahan tanggal 25 bulan ini (Mei). Kalau kau sudah menikah akan saya ambil semua anakku," kata Arfandi.
Belum Ganti Baju
Nasib pilu dialami Arfandi Puang yang kehilangan ketiga anaknya lantaran terbakar hidup-hidup.
Belum juga ganti baju usai memakamkan dua anaknya, Arfandi kembali kehilangan anaknya yang sempat dirawat di rumah sakit.
Tiga anaknya tewas terbakar hidup-hidup saat ditinggal ibu sendirian di rumah.
Dikabarkan salah satu anak bermain korek api dan membakar bantal kursi rumah hingga membuat kebakaran hebat.
Musibah kebakaran terjadi di Jalan Raden Suprapto, Kelurahan Punggolaka, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (6/5/2025) lalu.
Kesedihan pun terlihat dari postingan Arfandi ayah dari 3 balita yang menjadi korban tewas akibat kebakaran tersebut.
Dalam postingan sebuah akun Facebook terlihat video Arfandi tengah menjenguk anaknya AN yang masih dirawat di rumah sakit.
Ternyata Arfandi datang seusai menguburkan 2 anaknya yang meninggal AZP dan ANP.
Bahkan Arfandi belum sempat mengganti baju dari pemakaman, AN pun menyusul kedua saudaranya.
"Mau ikut ayah? Ikut Ayah ya, Nak. Buka matamu, Nak", kata Arfandi dalam unggahan video tersebut.
Dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @sulawesiviral22, terlihat petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar seluruh rumah.
Namun tiga balita yang tewas dalam insiden tragis ini.
Awalnya ada dua balita yang tewas adalah AZP, bayi laki-laki berusia 1 tahun, dan kakaknya ANP yang berumur 3 tahun.
Keduanya ditemukan dalam kondisi mengenaskan, berpelukan di dalam lemari pakaian yang hangus terbakar.
Kejadian ini bermula saat api mulai melahap bangunan, empat anak yang masih balita dilaporkan berada di dalam rumah tanpa pengawasan orang tua.
Menurut informasi yang dihimpun, sang ibu, Siska Amelia (23 tahun) sedang berada di luar rumah bersama kekasihnya ketika kebakaran hebat terjadi.
Keempat anaknya, yang merupakan saudara kandung dan dua di antaranya anak kembar, terjebak dalam kobaran api tanpa ada yang menyelamatkan.
ANP serta AZP dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Punggolaka, sekitar pukul 10.00 wita.
Pemakaman tak jauh dari lokasi kejadian rumah terbakar yang menewaskan ANP dan AZP.
Saat kebakaran rumah terjadi, ibu korban SA (23), diketahui tidak berada di rumah.
Dia meninggalkan keempat anaknya di dalam rumah untuk membelikan makanan bagi mereka.
Salah seorang warga yang ditemui di sekitar lokasi kejadian pada Selasa malam, mengungkap, SA meninggalkan rumah untuk membeli makanan sekitar pukul 11.30 WITA.
Peristiwa kebakaran terjadi sekitar pukul 14.00 WITA, api dengan cepat membakar hampir seluruh bagian rumah.
“Tadi mamanya keluar sekitar pukul 11.30 WITA dan pas kembali pukul 14.00 WITA api sudah besar,” ujar warga yang enggan disebutkan namanya ditemui di sekitar lokasi kejadian.
Ditemui terpisah di RS Bhayangkara Kendari, SA, membenarkan keluar rumah untuk membeli makanan bagi keempat anaknya.
Dia pergi bersama kekasihnya A, sosok sekuriti salah satu instansi, dan membeli makanan di salah satu restoran cepat saji di kota ini.
“Saya pergi membeli makanan untuk mereka, tiba saat pulang ternyata sudah terbakar,” ujarnya ditemui pada Selasa (6/5/2025) malam.
Saat ditemui duduk di selasar RS Bhayangkara, SA, tak berhenti menangis.
Sembari memeluk erat bungkus makanan restoran cepat saji yang dibelinya untuk anak-anaknya.