Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menggelar Sidang Terbuka sebagai puncak peringatan Dies Natalis ke61 di Aula Latief Hendraningrat, Kampus A UNJ, Jakarta.
Sidang senat dibuka secara resmi oleh Rektor UNJ, Prof. Komarudin yang sekaligus menyampaikan laporan tahunan mengenai capaian institusi dalam setahun terakhir.
Dalam pidatonya, Prof. Komarudin menyampaikan bahwa Dies Natalis ke61 UNJ mengusung tema “Mandiri, Transformatif, dan Mendunia”.
Tema ini menunjukkan tekad dan komitmen UNJ untuk terus mengembangkan dan memantapkan diri menuju Perguruan Tinggi Negeri Berkelas Dunia.
Menurut Prof. Komarudin, visi UNJ menuju universitas kelas dunia yang unggul dalam bidang kependidikan, sains, teknologi, dan humaniora harus diawali dengan pencapaian kemandirian universitas.
"Kemandirian universitas merupakan faktor utama keberhasilan dan keberlanjutan sebuah perguruan tinggi," kata Prof. Komarudin melalui keterangan tertulis, Kamis (15/5/2025).
Kunci utama yang dapat mendukung kemandirian kampus, kata Prof Komarudin, antara lain keunggulan dan reputasi SDM yang memiliki daya saing tinggi.
Lalu kualitas pendidikan yang unggul dan marketable, produk inovasi perguruan tinggi yang berdampak, dan adanya sumber pendanaan yang diversifikasi.
Prof. Komarudin juga menyampaikan bahwa transformatif adalah kunci mewujudkan visi UNJ menuju universitas kelas dunia.
"Menjadikan UNJ sebagai perguruan tinggi yang transformatif kuncinya ialah harus visioner, kritis, terbuka, dan lebih terlihat berkontribusi nyata bagi masyarakat. Selain itu, UNJ juga harus mendunia. Menjadi Universitas Kelas Dunia adalah visi besar UNJ," katanya.
Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Menteri Sekretaris Negara sekaligus Ketua IKA UNJ, Juri Ardiantoro, Direktur Jenderal Sains dan Teknologi Kemdiktisaintek RI, Prof. Ahmad Najib Burhani, Sekretaris Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendikdasmen Muhammad Yusro.
Lalu Ketua MWA, Ketua SAU, pengurus IKA UNJ, perwakilan PGRI, sivitas akademika, alumni, serta tamu undangan dari berbagai institusi pendidikan tinggi dan kementerian.
Sementara itu, dalam sidang ini juga disampaikan orasi ilmiah oleh Prof. Ahmad Najib Burhani selaku Direktur Jenderal Sains dan Teknologi Kemdiktisaintek RI.
Dalam orasinya, Prof. Ahmad Najib Burhani menyampaikan pentingnya perspektif kemandirian, transformatif, dan mendunia dalam pendidikan tinggi saat ini yang juga menjadi tema Dies Natalis ke61 UNJ.
Menurutnya, kemandirian adalah sikap berani mengungkapkan kebenaran dan ketidakadilan yang terjadi sebagai dasar prinsip kemanusiaan.
Dirinya juga memberikan gambaran bagaimana dunia akademik kampus harus mampu melakukan decentering ide untuk melawan berbagai dominasi dan penindasan.
"Dalam konteks global, dunia akademik bukan semata kegiatan nonprofit, tetapi merupakan industri yang salah satunya seperti industri penerbitan ilmiah konglomerasi, hegemoni, dan korporasi multinasional yang biasanya ada di bisnis lain juga masuk di dunia akademik,” katanya.
Menurut Prof. Ahmad Najib Burhani, kaitan konsep transformatif dan mendunia adalah citacita Kemendiktisaintek dalam memunculkan simbol Diktisaintek Berdampak
"Teknologi dikembangkan dengan prinsip desain bersama dan dilakukan atas prinsip sains, teknologi, dan masyarakat yang menekankan social trust sebagai bahan bakar utama dari adopsi teknologi," katanya.
Dalam konteks mendunia, menurut Prof. Ahmad Najib, peran perguruan tinggi untuk mendunia tidak sekadar mengirimkan ilmuwan baik dosen maupun mahasiswa ke kampus luar negeri.
Dirinya mengatakan bahwa juga perlu kemampuan menarik orangorang asing untuk datang ke negara kita menjadi bagian dari perubahan dan ilmuwan di negara sendiri.
Dalam konteks ini, dirinya mengatakan bahwa meski seseorang ke luar negeri dan berkarir di luar negeri setelah mendapatkan beasiswa.
"Tetaplah berkontribusi bagi negeri sendiri melalui berbagai wadah sharing pengetahuan yang tidak terbatas pada ruang dan waktu melalui teknologi informasi dan komunikasi saat ini," pungkasnya.