Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Kelompok preman berkedok ormas diduga melakukan pungutan liar (pungli) terhadap pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur.
Praktik pungli terhadap para PKL yang menggelar lapak semi permanen di sepanjang area Pasar Induk Kramat Jati bahkan diduga sudah terjadi selama puluhan tahun.
PKL di Pasar Induk Kramat Jati, Amah (36) mengatakan setiap bulannya dia harus menyetorkan uang sebesar Rp1 juta kepada ormas tersebut dan iuran harian sebesar Rp20 ribu.
"Kalau uang bulanan waktu bayarnya enggak tentu, tergantung kita masuk sini. Misal tanggal 7 kita masuk dagang, berarti bulan depan tanggal 7 kita bayar," kata Amah, Rabu (14/5/2025).
Sementara untuk uang harian dibayarkan para PKL setiap malam ketika mereka mulai menggelar lapak, upeti itu dipungut langsung anggota kelompok preman berkedok ormas.
Menurutnya kini ada sekitar 150-300 PKL di Pasar Induk Kramat Jati yang mayoritas menjajakan sayur mayur, mereka harus membayar uang cukai tanpa terkecuali kepada preman.
Namun para PKL mengaku tidak mengetahui pasti apakah aliran uang pungli itu dinikmati seluruhnya oleh kelompok preman berkedok ormas, atau mengalir ke pihak lain.
"Kalau uang harian bayarnya setiap hari. Ada orang dari mereka yang mengumpulkan setiap kita buka lapak, biasanya kita buka jam 19.00 WIB. Istilahnya cukai, seperti cukai rokok," ujarnya.
Amah menuturkan bila tidak membayarkan uang cukai maka para PKL tidak akan diperbolehkan berdagang pada hari itu, atau harus membayar dobel pada hari berikutnya.
Meski keberatan dengan pungli di satu sisi para PKL mengakui bila mereka mendapatkan perlindungan dari kelompok preman, karena lapaknya menjadi tidak tersentuh penertiban.
Mereka memilih membayar pungli kepada preman berkedok ormas lantaran biaya sewa kios di Pasar Induk Kramat Jati dinilai terlampau mahal, sehingga tak terjangkau pedagang kecil.
"Kalau sewa kios resmi itu bayarnya tahunan, bukan per bulan. Untuk PKL yang modalnya nanggung ya enggak mungkin kita bisa bayar sewa sekaligus untuk berapa tahun," tuturnya.
Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya, AKBP Resa Fiardi menuturkan akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan dugaan pungli di Pasar Induk Kramat Jati.
Namun berdasarkan informasi yang dihimpun sudah ada dua anggota kelompok preman berkedok ormas diamankan jajaran Resmob Polda Metro Jaya pada Selasa (13/5) malam.
"Terima kasih infonya, akan kami dalami," ujar Resa, Selasa (13/5/2025).