TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Luka di kaki yang tampak sepele bisa berubah menjadi masalah serius bagi penderita diabetes.
Kondisi ini dikenal sebagai Diabetic Foot, salah satu komplikasi diabetes melitus (DM) yang sering berujung pada infeksi berat, bahkan amputasi jika tidak segera ditangani.
Menurut dr Sendi Kurnia Tantinius Sp.B, Subsp.BVE(K), diabetic foot adalah hasil dari kombinasi antara kerusakan saraf (neuropati), gangguan aliran darah, dan infeksi yang sulit dikendalikan.
“Jika penderita diabetes tidak menyadari luka di kakinya, maka luka bisa berkembang menjadi gangren dan berakhir pada amputasi,” kata Sendi kepada wartawan, Rabu (14/5/2025).
Dikatakannya, penderita diabetes sering mengalami neuropati diabetik, yaitu kerusakan saraf yang membuat mereka kehilangan sensitivitas di kaki.
Akibatnya, luka kecil pun sering tidak disadari dan tidak segera diobati.
Selain itu, diabetes juga menyebabkan penyempitan pembuluh darah, yang memperlambat proses penyembuhan luka.
Tak hanya itu, menurut dokter yang berpraktek di Bethsaida Hospital ini, infeksi lebih mudah menyerang karena kadar gula darah tinggi mendukung pertumbuhan bakteri.
Luka pun jadi lebih rentan menyebar dan memburuk.
Gejala diabetic foot bisa berkembang perlahan.
Kenali tanda-tanda berikut ini mati rasa, kesemutan, atau nyeri di kaki; luka yang sulit sembuh atau terus memburuk; kaki bengkak atau kemerahan; kulit kaki berubah warna menjadi gelap dan muncul bau tidak sedap dari luka.
“Gejala seperti kesemutan sering diabaikan, padahal itu bisa jadi tanda awal kerusakan saraf,” ujar dr. Sendi.
Kondisi diabetic foot dibagi menjadi beberapa derajat keparahan yakni derajat 0: Kaki tampak normal tapi sudah berisiko; derajat 1-2: Luka masih dangkal, belum ada infeksi serius; derajat 3: Luka dalam disertai infeksi dan abses; derajat 4-5: Gangren, kerusakan jaringan parah hingga membutuhkan amputasi.
Pencegahan diabetic foot sebenarnya bisa dimulai dari hal sederhana.
"Periksa kaki setiap hari terutama jika penderita diabetes, gunakan sepatu yang nyaman dan sesuai ukuran, jaga kaki tetap bersih dan kering. Jangan berjalan tanpa alas kaki dan rutin kontrol gula darah sesuai anjuran dokter," katanya.