TRIBUNNEWS.COM – Polisi telah membebaskan sopir truk kontainer yang menabrak dan menewaskan seekor anak gajah jantan di Km 80 ruas Gerik–Jeli, Jalan Raya Timur-Barat, Malaysia, pada Minggu (11/5/2025) lalu.
Kepala Polisi Gerik, Zulkifli Mahmood, mengatakan bahwa berdasarkan penyelidikan awal, pihaknya tidak menemukan adanya unsur kelalaian dari pengemudi, Bernama melaporkan.
Zulkifli mengungkapkan bahwa saat kejadian, kondisi sekitar berkabut dan peristiwa itu terjadi pada pukul 02.50 dini hari.
Ia juga menyatakan bahwa jalan di lokasi kejadian tidak memiliki penerangan.
Sebelumnya, Zulkifli melaporkan bahwa pengemudi truk berusia 28 tahun yang sedang dalam perjalanan dari Gerik menuju Jeli, mengaku melihat seekor gajah dewasa berada di pinggir jalan.
Tak lama kemudian, seekor anak gajah tiba-tiba mencoba menyeberang jalan.
Pengemudi tersebut mengatakan kepada polisi bahwa ia tidak dapat menghindari anak gajah itu, sehingga tabrakan pun terjadi.
Sebelumnya, sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan momen memilukan saat seekor induk gajah mencoba mendorong truk yang menabrak anaknya.
Induk gajah tersebut tetap berada di lokasi selama lebih dari lima jam, berupaya “menyelamatkan” anaknya yang terjepit di kolong truk.
“Betapa sedihnya sang induk, menunggu anaknya yang tak kunjung keluar dari kolong truk. Ia memiliki hati seorang ibu, meski hanya seekor hewan,” tulis seorang netizen, mengutip The Star.
“Seolah-olah induk gajah itu masih berharap anaknya hidup,” ujar yang lain.
Jalan Raya Timur-Barat dikenal sebagai lokasi yang rawan konflik manusia dan satwa liar, terutama karena semakin menyusutnya habitat gajah.
Direktur Departemen Perlindungan Satwa Liar dan Taman Nasional Perak (Perhilitan) menyarankan pengendara untuk menggunakan jalan ini antara pukul 11.00 hingga 16.00 guna mengurangi kemungkinan bertemu satwa liar, menurut laporan media setempat.
Malaysia adalah salah satu negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia, dengan lebih dari 360 spesies mamalia termasuk gajah dan tapir yang hidup di hutan tropisnya.
Sejak tahun 2020, sebanyak 2.361 hewan liar dilaporkan tewas akibat tertabrak kendaraan, menurut pernyataan Menteri Sumber Daya Alam dan Keberlanjutan Lingkungan Malaysia.
Dari jumlah itu, delapan ekor adalah gajah.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)