Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie menilai aksi premanisme organisasi masyarakat (ormas) dapat menyebabkan investor lari dari Indonesia. Hal ini disampaikan Anindya di tengah oknum Kadin Cilegon ikut terlibat ribut dengan PT Chengda, kontraktor utama proyek PT Chandra Asri Petrochemical Tbk di Cilegon.

Menurut Anindya, kejadian ini dapat mengganggu investasi yang masuk ke Indonesia. Padahal pihaknya terbang ke luar negeri untuk menggaet investor asing.

"Ya, pasti (ganggu). Bahkan kita juga jauh-jauh keluar negeri untuk mendatangkan investor," kata Anindya saat ditemui di Gedung Tempo Scan, Jakarta Selatan, Selasa (13/5/2025).

Aksi ribut ini menjadi sorotan di media sosial usai oknum Kadin Cilegon bersama organisasi masyarakat (ormas) meminta jatah proyek hingga Rp 5 triliun. Kendati begitu, Anindya tidak ingin hanya melihat dari media sosial saja.

Dia memastikan Kadin Indonesia akan bertemu secara langsung dengan pihak-pihak terkait. Bahkan Kadin akan turun langsung ke lapangan bersama dengan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) besok.

"Tentu kita juga mesti melihat dengan bijak semua ini. Tapi kita juga tidak hanya ingin melihat di sosial media. Kita ingin bertemu langsung. Dan memang Kadin itu besar, tapi semangatnya dari kami ketua umum adalah kita pro bisnis dan juga pro jobs, tapi juga pro untuk pemberdayaan negara," jelas Anindya.

Dalam pernyataan tertulis, Anindya memastikan telah menyiapkan sanksi apabila terbukti bersalah. Sanksi tersebut, berupa peringatan tertulis hingga teguran keras.

"Peringatan tertulis dan teguran keras kepada pengurus KADIN daerah yang melanggar. Pembekuan sementara kewenangan organisasi hingga proses etik selesai. Rekomendasi pergantian atau pencabutan mandat organisasi bagi pengurus yang menyalahgunakan nama KADIN," kata Anindya dalam keterangannya.

Berdasarkan unggahan video akun X @Nenk******, sejumlah pihak yang diduga dari Kadin Cilegon hingga ormas setempat bertemu dengan perwakilan Chengda Engieering Co, kontraktor dari proyek pembangunan pabrik CA-EDC. Dari unggahan tersebut terlihat seseorang yang mengenakan pakaian putih meminta hingga Rp 5 triliun.

"Tanpa ada lelang, porsinya harus jelas, Rp 5 triliun untuk Kadin, Rp 3 triliun untuk Kadin," sahut pria yang mengaku sebagai anggota Kadin Cilegon, dikutip Selasa (13/5/2025).

Baca Lebih Lanjut
Kadin perkuat Satgas MBG dukung SPPG demi gizi 80 juta anak Indonesia
Antaranews
Bagaimana Analisis Laporan Keuangan Dapat Membantu dalam Pengambilan Keputusan Investasi?
Moh. Habib Asyhad
KKP Segel Proyek Terminal Pelabuhan & Reklamasi di Kepulauan Riau
Detik
BRI-MI inisiasi pembentukan DINFRA Climate Resilience Fund
Antaranews
OJK Sebut Investasi Emas Harus Sadar, Jangan Hanya Gara-gara FOMO
Detik
Gabung Kelas Investasi Paling Dicari! Rahasia Saham Multibagger Bersama Andry Hakim
Detik
Cloudera: Agen AI Makin Hits! 95% Perusahaan di Indonesia Siap Adopsi
Liana Threestayanti
Trinasolar Dukung Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya 40 MW yang Dikembangkan PetroGreen
Antaranews
Tancap Gas! Polrestabes Medan Bekuk 80 Pelaku Premanisme, 71 Jukir Liar
Detik
Bill Gates Bicara Pengembangan AI, Dipakai untuk Pendidikan-Pertanian
Detik