TRIBUNJATIM.COM - Tawuran antara siswa SD di Depok, Jawa Barat viral di media sosial.
Hal ini lantas menjadi sorotan karena pelaku tawuran sering kali remaja.
Dalam video viral itu, siswa SD tersebut saling serang dengan penggaris besi.
Atas peristiwa itu, polisi lantas memberi penjelasan.
Selengkapnya, simak fakta-fakta siswa SD tawuran di Depok di bawah ini.
Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com
fakta-fakta siswa SD tawuran di Depok
1. Jumlah Pelaku
Ketua RW 020 Kelurahan Cilangkap, Wahid menjelaskan, aksi tawuran siswa SD di lingkungannya tersebut terjadi pada Sabtu (10/5/2025) sekira pukul 10.00 WIB.
Wahid tidak mengetahui secara pasti apakah anak-anak yang terlibat tawuran membawa senjata tajam atau tidak.
Warga yang melihat aksi tawuran anak-anak SD tersebut lantas bergegas memisahkannya.
“Enggak banyak sih cuma berapa, ya antara 5-6 gitu ya,” ujarnya.
2. Orangtua Dipanggil Sekolah
Pihak sekolah disebut telah memanggil orangtua murid yang anaknya terlibat tawuran antardua kelompok siswa SD di Cilangkap, Tapos, Kota Depok, Sabtu (10/5/2025).
Para orangtua siswa dipanggil begitu tawuran yang terjadi di Perumahan Pondok Laguna, Cilangkap itu dibubarkan.
"Alhamdulillah pada hari itu juga damai karena dipanggilkan sekolah (anak dan orangtuanya), sudah di-briefing, sudah ketahuan anaknya,” kata Ketua RW 20 Perumahan Pondok Laguna, Muchban, Senin (12/5/2025).
3. Berawal Saling Ejek
Ketua RW 20 Perumahan Pondok Laguna, Muchban mengatakan, awalnya kedua kelompok siswa berkumpul di area belakang salah satu SD di Cilangkap usai diduga janjian lewat media sosial. Lalu, kedua kelompok siswa itu terlibat adu mulut dan saling ejek.
Saat itu beberapa siswa terlihat memegang barang yang diduga penggaris besi panjang.
“Kalau enggak salah baru penggaris besi (yang tekonfirmasi). Kalau sajam (senjata tajam) kan anak SD pasti ketahuan, dari gimana taruh di tasnya (jadi belum tahu juga),” ungkap Muchban.
4. Dibubarkan Penjaga Makam
Sembari adu mulut, para siswa berlarian menuju arah makam di dekat tempat kejadian perkara (TKP).
Hal ini diketahui oleh penjaga sekolah dan penjaga makam. Melihat tanda-tanda bakal terjadi bentrok, satpam sekolah dan penjaga makam mengejar para murid untuk mencegah terjadinya sentuhan fisik atau tawuran.
“Pokoknya penjaga sekolah yang kejar duluan, terus penjaga makam ikutan. Mereka yang bantu lerai dan akhirnya siswa itu bubar sebelum apa-apa (kontak fisik),” ujar Muchban.
Sebelumnya, perekam video berada di motor dan mengikuti siswa SD yang masih mengenakan seragam.
Para siswa yang kebanyakan mengenakan seragam pramuka itu tampak berlarian di jalan area perumahan.
Beberapa siswa membawa penggaris panjang dan saling menyerang.
Bahkan, terlihat dua siswa yang sedang saling serang dengan dugaan menggunakan senjata tajam (sajam) jenis parang.
5. Penjelasan Polisi
Kapolsek Cimanggis Kompol Jupriono mengonfirmasi peristiwa itu terjadi pada Sabtu (10/5/2025) sekitar pukul 10.30 WIB.
“Kejadian tawuran hari Sabtu, tanggal 10 Mei 2025, sekitar jam 10.30 WIB, di sekitar Perumahan Laguna 1 RT 05 RW 10 dan sekitar makam RW 03, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos, Kota Depok,” kata Jupriono saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (11/5/2025).
Tawuran ini melibatkan siswa di dua SD negeri di wilayah Cilangkap yang pada akhirnya berhasil dibubarkan warga.
“Adapun para pelaku tawuran tersebut antara siswa SD A dan siswa SD B, tawuran tersebut dibubarkan oleh warga,” ujar Jupriono.
Jupriono menegaskan, tidak ada korban jiwa atau luka dalam tawuran ini.
-----