TRIBUN-MEDAN.com - Korban tewas akibat tenggelamnya kapal wisata di Pulau Tikus, Bengkulu, bertambah menjadi delapan orang.
Insiden tragis ini terjadi di perairan Malabero pada Minggu sore, 11 Mei 2025.
Kapal KM 3 Putra yang mengangkut 104 penumpang dan Anak Buah Kapal (ABK) berangkat dari Pulau Tikus menuju Kota Bengkulu, dengan estimasi waktu perjalanan sekitar 40 hingga 60 menit.
Namun, kapal tersebut mengalami kecelakaan dan karam di perairan dekat Pantai Malabero.
Silvia, salah satu penumpang, dilaporkan terjebak dalam lambung kapal dan berhasil diselamatkan oleh seorang rekan prianya.
Ia kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara, tetapi sayangnya, kondisi kesehatan Silvia tidak menunjukkan perbaikan.
Silvia, warga Desa Sambirejo, Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong, mengembuskan napas terakhirnya pada Senin malam, 12 Mei 2025, sekitar pukul 20.00 WIB.
"Benar, korban meninggal sekitar pukul 20.00 WIB tadi malam," ungkap Dr. Debby, Wakil Kepala Rumah Sakit Bhayangkara.
Tangis keluarga pecah saat menerima kabar duka tersebut.
"Sejak pertama dibawa ke sini, pasien belum pernah sadar," tambah Dr Debby.
Berikut identitas 8 korban meninggal dunia:
1. Riska Nurjanah (28), asal Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan.
2. Ratna Kurniati (28), warga Jalan Pepabri, Kelurahan Lingkar Barat, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu.
3. Tesya (20), warga Jalan 2 Jalur, Kelurahan Durian Depun, Kecamatan Merigi, Kabupaten Kepahiang.
4. Nesya (27), warga Jalan Suban Air Panas, Kecamatan Curup Timur, Kabupaten Rejang Lebong.
5. Arva Richi Dekry (29), warga Kelurahan Awai Parak, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, Sumatera Barat.
6. Yunita, karyawan Puskeswan Pinang Raya, Kecamatan Ketahun, Kabupaten Bengkulu Utara.
7. Iwan Suantra Wijaya, warga asal Provinsi Jambi.
8. Silvia, warga Desa Sambirejo, Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong.
1 Korban Anak Pejabat
Satu di antara korban meninggal adalah Nesya Joza Amanda, anak dari Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Rejang Lebong, Syafril Johan.
Nesya bersama sepupunya sedang berlibur dan berwisata ke Pulau Tikus pada Minggu (11/5/2025).
Nahas, Nesya menjadi salah satu korban meninggal dunia dalam peristiwa itu. Sedangkan sepupunya, berhasil selamat.
Keluarga korban, Surya membenarkan bahwa keponakannya itu menjadi salah satu korban dari karamnya kapal wisatawan Pulau Tikus.
Saat ini jenazah korban sudah dibawa oleh pihak keluarga dari Bengkulu. Di mana pihak keluarga sedang dalam perjalanan membawa jenazah ke rumah duka.
"Iya benar, sekarang masih di perjalanan, lagi dibawa ke Curup," kata Surya, kakak dari Syafril Johan.
Informasi diperoleh, peristiwa kapal wisatawan Pulau Tikus karam ini terjadi di perairan Malabro usai berlayar dari Pulau Tikus.
Di tengah perjalanan pulang dari Pulau Tikus menuju daratan, kapal dihantam gelombang besar yang disusul embusan angin kencang.
Akibatnya, mesin kapal mati mendadak, membuat kapal terbalik dan tenggelam di tengah laut.
Kejadian ini menimbulkan kepanikan luar biasa di antara para penumpang. Banyak dari penumpang tercebur ke laut dan sempat terbawa arus.
Nelayan dan warga pesisir Malabro yang melihat kejadian tersebut langsung sigap membantu evakuasi penumpang.
Puluhan wisatawan berhasil diselamatkan, meski beberapa di antaranya ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri dan mengalami trauma berat. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com