TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kelompok suporter PSIS Semarang Panser Biru mendesak jajaran manajemen PSIS saat ini untuk mundur sebagai bentuk tanggung jawab atas kegagalan mempertahankan tim Mahesa Jenar di kasta tertinggi sepakbola nasional.
Seperti diketahui, meski Liga 1 2024/2025 belum selesai, tim kebanggaan masyarakat Kota Semarang ini telah dipastikan degradasi ke Liga 2 musim depan.
Dalam unggahan terbaru Panser Biru di Instagram, suporter setia PSIS itu turut merespon banyaknya mantan pemain PSIS yang juga turut menyayangkan pada musim ini tim Mahesa Jenar harus turun kasta.
"Hari ini dan kemarin banyak beberapa mantan pemain PSIS menyayangkan Tim Kebanggaan Kota Semarang ini Degradasi , Bukti dari mereka masih mencintai Tim berlambang Tugu Muda ini .
Ya, kegagalan bertahan di Liga 1 musim depan memang tak hanya disesali suporter berlambang Tugu Muda itu, tapi juga para mantan penggawa PSIS yang kini tersebar di berbagai klub.
Beberapa nama seperti Wahyu Prasetyo, Safrudin Tahar, Muhamad Rio Saputra dan Hari Nur Yulianto mengaku sedih PSIS turun kasta musim ini.
Hal itu mereka sampaikan lewat akun instagram masing-masing.
Dari akun instagram, Wahyu Prasetyo yakni @prast_wahyu mengatakan jika PSIS menjadi bagian penting dalam karir sepak bolanya.
"Saya bangga pernah membela tim kebanggaan kota semarang dan tim yang membesarkan nama saya di kancah sepakbola Indonesia. Tetap semangat buat @psisfcofficial dan teman-teman, semoga terus berprestasi dan bisa kembali ke liga 1 indonesia di tahun berikutnya," tulisnya.
Sementara legenda hidup PSIS, Nur Yulianto juga berharap agar PSIS segera kembali ke Liga 1 secepatnya. Hari Nur sendiri merupakan pemain paling lama di PSIS sebelum berganti klub musim lalu.
"Tentu sedih, tapi semoga bisa segera bangkit lagi dan kembali ke Liga 1 secepatnya," terangnya.
Peforma PSIS musim ini merupakan yang terburuk sejak promosi ke Liga 1 musim 2018.
Setelah merombak mayoritas skuad musim lalu yang mampu bersaing di papan atas klasemen, PSIS musim ini sulit bersaing sejak putaran pertama.
Tak hanya sulit menang pada laga tandang, namun mereka juga gagal menang di kandang.
Hingga pekan 32, PSIS hanya mampu mengemas 6 kemenangan, 7 hasil imbang dan 19 kali menelan kekalahan.
Hasil itu membuat PSIS harus rela turun kasta musim ini. Selain itu, isu keterlambatan gaji juga menjadi faktor anjloknya penampilan PSIS pada putaran kedua musim ini. (*)
Tak hanya sulit menang pada laga tandang, namun mereka juga gagal menang di kandang.Hingga pekan 32, PSIS hanya mampu mengemas 6 kemenangan, 7 hasil imbang dan 19 kali menelan kekalahan.
Hasil itu membuat PSIS harus rela turun kasta musim ini. Selain itu, isu keterlambatan gaji juga menjadi faktor anjloknya penampilan PSIS pada putaran kedua musim ini. (*)