BANJARMASINPOST.CO.ID - Aksi nekat dilakukan oleh seorang Asisten Rumah Tangga (ART) di Batam, Kepulauan Riau yang hampir saja mencelakai keluarga majikannya.
ART yang diperkirakan masih berusia belia itu ketahun mencampurkan racun ke dalam sop ayam yang dihidangkan untuk keluarga majikan.
Peristiwa ini pun lantas menuai sorotan usai diunggah akun X @neveralonely Minggu (11/5/2025).
Diketahui ART tersebut mencampurkan cairan pembersih ke dalam sop ayam yang hendak dikonsumsi keluarga majikan.
Saat hendak mengonsumsi sang majikan menaruh curiga lantaran sop tersebut memiliki aroma kuat yang menyerupai cairan pembersih.
Aroma cairan pembersih itu bahkan turut menempel di tangan.
Ia pun mencicipi sop tersebut namun langsung menghentikannya lantaran merasa ada yang janggal.
Majikan yang berprofesi sebagai dokter itu sempat membawa sample sop ke laboratorium namun terkendala kurangnya fasilitas yang dapat mendeteksi kandungan kimia dalam makanan.
Kecurigaan majikan itu semakin menguat usai sang ART yang baru bekerja selama 4 hari tiba-tiba ingin mengundurkan diri.
Setelah diintrogasi, ART tersebut pun mengakui tindakannya dengan alasan tak sadar.
Sambil menangis, ART tersebut tertunduk lemas di depan sang majikan mempertanyakan alasannya melakukan hal berbahaya itu.
"Menyesal kau? Menyesal karena kami gak mati gitu? Kau mikir gak kalau itu ditaroh bisa mati kami," ucap sang majikan.
ART tersebut mengaku melakukan aksinya lantaran kesal disuruh membersihkan kandang kucing.
Saat ditinggal pergi majikan berbelanja, ia pun melancarkan aksinya.
Akibat tindakannya keluarga majikan dan bayi yang berusia 9 bulan nyaris menjadi korban ART tersebut.
Meski sudah terlampau batas dan nyaris menghilangkan nyawa, keluarga sang majikan memutuskan untuk tidak membawa peristiwa tersebut ke ranah hukum.
Semetara ART itu hanya bisa menangis dan menyesali tindakannya saat diintrogasi.
(Banjarmasinpost.co.id/Danti Ayu)
Akibat tindakannya keluarga majikan dan bayi yang berusia 9 bulan nyaris menjadi korban ART tersebut.Meski sudah terlampau batas dan nyaris menghilangkan nyawa, keluarga sang majikan memutuskan untuk tidak membawa peristiwa tersebut ke ranah hukum.
Semetara ART itu hanya bisa menangis dan menyesali tindakannya saat diintrogasi.
(Banjarmasinpost.co.id/Danti Ayu)
