TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mencatat kenaikan laba 10 kali lipat menjadi Rp 2,32 triliun pada kuartal 1-2025, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 210,59 miliar.
Guna menjaga kinerja tahun 2025, Perseroan akan fokus pada hilirisasi dan inovasi digital. Pada hilirisasi, untuk memperkuat segmen emas, Antam telah menandatangani kerja sama pengembangan fasilitas logam mulia di JIIPE, Gresik.
Di sektor nikel, Antam fokus pada pembangunan ekosistem baterai kendaraan listrik (EV Battery) di Indonesia.
Untuk bauksit, Antam tengah menyelesaikan Proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat bersama PT Inalum.
Direktur Utama Antam Nico Kanter mengatakan, dengan strategi hilirisasi dan inovasi digital pihaknya optimis mampu meningkatkan nilai tambah komoditas.
"Melalui strategi hilirisasi dan inovasi digital, kami berkomitmen menciptakan nilai tambah berkelanjutan, memperkuat kontribusi terhadap perekonomian nasional, serta memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia," tutur Nico dalam acara dalam Earnings Call di 25Hours, Jakarta, Jumat (9/5/2025).
Dengan pencapaian gemilang di awal tahun ini, Antam menegaskan posisinya sebagai salah satu pemain utama dalam industri pertambangan nasional yang adaptif, inovatif dan berorientasi pada pertumbuhan berkelanjutan.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Antam Arianto Sabtonugroho Rudjito menerangkan, Antam mencatatkan total penjualan bersih sebesar Rp 26,15 triliun sepanjang kuartal pertama 2025, melonjak 203 persen dibandingkan Rp 8,62 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
"Menariknya, penjualan domestik mendominasi 95 persen dari total pendapatan atau sebesar Rp 24,83 triliun, mencerminkan keberhasilan Antam dalam memperkuat basis pelanggan dalam negeri," ungkap Arianto.
"Menariknya, penjualan domestik mendominasi 95 persen dari total pendapatan atau sebesar Rp 24,83 triliun, mencerminkan keberhasilan Antam dalam memperkuat basis pelanggan dalam negeri," ungkap Arianto.