TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Berpulangnya Ida Nabe Sri Bhagawan Sila Dharma dari Griya Dalem Taman Sari Bantiran, Pupuan, Tabanan, Bali, mengejutkan bagi beberapa pihak.
Ida lebar pada Sabtu 10 Mei 2025 malam, saat menjalani perawatan di RSUD Buleleng dengan diagnosa serangan jantung.
Salah satunya adalah tokoh, pengacara, politisi, Gede Pasek Suardika (GPS) yang terkejut atas berpulangnya Ida.
"Saya dikabari Sabtu sore, kalau Ratu Bhagawan masuk ke rumah sakit di RSUD Singaraja. Karena posisi saya masih di Jakarta, maka saya minta tolong sahabat saya ke rumah sakit, beberapa saat kemudian dilaporkan beliau lebar," kata pria yang akrab disapa GPS ini, Senin 12 Mei 2025.
GPS mengatakan, hampir dua tiga bulan belakangan, ia cukup intensif berkomunikasi dengan Ida tentang beberapa hal.
Awalnya Ida datang ke kantornya untuk mesimakrama karena setelah lama tidak bertemu.
"Beliau mengaku bermimpi ngobrol dengan saya. Lalu setelah lewat WA, beliau mengatakan ingin ke kantor saya," paparnya.
Setelah pertemuan itu, GPS pun menyempatkan diri datang ke griya Ida di Bantiran Pupuan.
Bagi GPS, Ida merupakan sosok sulinggih muda yang ikhlas dalam memberikan pelayanan keagamaan.
"Beliau termasuk sosok sulinggih yang memiliki banyak keunikan niskala di usia yang masih belia untuk ukuran usia seorang sulinggih. Saya mengagumi kerelaan hidupnya harus berbelok. Di usia masih belia beliau sudah menjadi nabe karena kelebihan kewaskitaan beliau dalam kerohanian," paparnya.
Dalam pertemuannya dengan, Ida beberapa kali sempat berucap jika perjalanan kehidupan memang rahasia sejati Hyang Maha Kuasa.
"Entah kenapa jalan ini sempat diucapkan beliau beberapa kali dengan saya, dan sampai saya harus mengingatkan jangan terlalu sering berucap memilih jalan ke sunia dulu. Masih banyak hal yang harus dijalankan di dunia. Ternyata jalan ini yang dimaksudkan beliau," imbuhnya.
Dari informasi yang dihimpun, diketahui jika Ida merupakan pria kelahiran 1 Maret 1981.
Untuk palebon Ida akan digelar pada Kamis, 15 Mei 2025. (*)