TRIBUNNEWS.COM, BENGKULU - Kapal wisata yang mengangkut penumpang dari Pulau Tikus ke daratan Bengkulu tenggelam pada Minggu (11/5/2025) sekitar pukul 16.28 WIB.
Peristiwa tersebut terjadi di perairan pantai Malabro akibat cuaca buruk yang disertai angin kencang dan gelombang tinggi.
Kapal juga mengalami kerusakan mesin setelah dihantam gelombang besar di sekitar pintu masuk jalur perahu nelayan Malabro.
Akibatnya sebanyak 87 penumpang selamat, 7 penumpang tewas dan 10 penumpang hilang.
Sebanyak 10 penumpang korban kapal wisata Pulau Tikus Bengkulu tenggelam masih dalam pencarian oleh tim SAR Basarnas Bengkulu.
Pernyataan tersebut berdasarkan data sementara yang diterima oleh Basarnas Bengkulu sampai dengan Minggu (11/5/2025) pukul 22.00 WIB.
Berdasarkan informasi sementara yang terhimpun kapal tersebut mengangkut sebanyak 104 penumpang yang terdiri 98 wisatawan pulau tikus, 1 nahkoda dan 5 ABK.
Dari data yang diterima sementara oleh Basarnas Bengkulu total penumpang kapal yang dinyatakan selamat yaitu sebanyak 87 orang.
"Sementara untuk korban yang dinyatakan meninggal dunia sampai dengan saat ini 7 orang, dan korban yang masih dalam pencarian 10 orang," ungkap Humas Basarnas Bengkulu Mega Maysilva, Minggu (11/5/2025).
Namun saat ditanyai terkait dengan data 10 orang yang masih dalam pencarian tersebut diakui oleh Mega masih belum terhimpun oleh mereka.
Basarnas juga masih menunggu jika ada keluarga korban yang menyatakan ada anggota keluarga mereka yang merasa keluarganya ikut jadi korban kapal karam.
"Kalau ada masyarakat yang merasa kehilangan bisa langsung lapor ke kami. Kita juga masih menunggu jika ada perkembangan update terbaru," kata Mega.
Dari 7 korban meninggal dunia sebelumnya 5 orang dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Bengkulu dan 2 orang dibawa ke RSHD Kota Bengkulu.
Untuk korban meninggal dunia di Rumah Sakit Bhayangkara yaitu :
1. Riska Nurjanah (28) yang merupakan warga asal Kota Lubuk Linggau Provinsi Sumatera Selatan.
2. Ratna Kurniati (28) yang merupakan warga Jalan Pepabri Kelurahan Lingkar Barat Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu.
3. Tesya (20) yang merupakan warga Jalan 2 jalur Kelurahan Durian Depun Kecamatan Merigi Kabupaten Kepahiang.
4. Nesya (27) yang merupakan warga Jalan Suban Air Panas Kecamatan Curup Timur Kabupaten Rejang Lebong.
5. Arva Richi Dekry (29) yang merupakan Warga asal Kelurahan Awai Parak Kecamatan Padang Utara Kota Padang Provinsi Sumatera Barat.
Sedangkan 2 korban yang dinyatakan meninggal dunia di RSHD Kota Bengkulu :
1.Yunita yang merupakan salah satu karyawan Puskeswan Pinang Raya Kecamatan Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara.
2. Iwan Suantra Wijaya yang merupakan warga asal Provinsi Jambi.
Baik korban yang ada di rumah sakit Bhayangkara maupun yang ada di RSHD Kota Bengkulu semuanya sudah diberangkatkan ke rumah duka.
"Untuk pengantaran sudah dibackup oleh Pemda Provinsi, untuk pengamanan kita juga ada," ungkap Wakapolda Bengkulu Brigjen Pol Solihin, Minggu (11/5/2025).
Detik-detik kapal wisatawan Pulau Tikus karam di perairan Malabro, Kota Bengkulu pada Minggu sore (11/5/2025).
Jidan Dinil Haq, salah satu penumpang yang selamat mengungkapkan musibah kapal karam terjadi saat kapal dalam perjalanan pulang dari Pulau Tikus.
Di tengah laut, mesin kapal tiba-tiba mati, membuat kapal tak mampu bergerak.
“Awalnya kami pulang dari wisata Pulau Tikus. Tapi di tengah laut, mesin kapal tiba-tiba mati, dan ditambah juga angin kencang yang membuat kapal jadi tergoncang di tengah laut,” kata Jidan.
Tak lama setelah mesin mati, kapal dihantam ombak besar yang datang bertubi-tubi.
Guncangan kuat dari ombak menyebabkan kapal mengalami kebocoran parah dan akhirnya tenggelam.
“Saat itu ombak sedang besar, kapal diguncang ke kiri dan kanan terus-menerus dikarenakan angin kencang sampai akhirnya tenggelam,” ungkap Jidan.