TRIBUN-BALI.COM - Anomali cuaca di Bali saat ini mengalami kemunduran dalam musim hujan.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), puncak hujan di Bali biasanya terjadi pada bulan Maret.
Namun, suhu udara di Bali belakangan ini mengalami peningkatan dengan suhu maksimum mencapai 34 derajat Celsius pada siang hari, sementara suhu minimum sekitar 22 derajat Celsius.
- Posisi Semu Matahari: BMKG menjelaskan bahwa posisi semu matahari yang mencapai titik khatulistiwa pada 23 September 2024 menjadi penyebab suhu udara di Bali meningkat.
- Indeks El Nino Southern Oscillation (ENSO): Kondisi dinamika atmosfer di wilayah Nino 3.4 juga dapat mempengaruhi anomali cuaca di Bali.
- Peningkatan suhu udara dapat menyebabkan masyarakat merasa panas dan gerah.
- Kemunduran musim hujan dapat mempengaruhi aktivitas pertanian dan kehidupan sehari-hari.
Untuk informasi terkini tentang cuaca di Bali, masyarakat dapat memantau update dari BMKG melalui media sosial atau alat komunikasi lainnya.
Mei 2025:
- Suhu rata-rata: sekitar 30℃ dengan suhu terasa nyata mencapai 38℃.
- Curah hujan: diperkirakan sekitar 36 mm sepanjang bulan, dengan kemungkinan hujan ringan dan badai petir.
- Kelembaban: relatif tinggi, dengan indeks kelembaban relatif (humindex) antara 37 hingga 39, menyebabkan ketidaknyamanan yang jelas.
- Panjang hari: sekitar 11-12 jam cahaya siang, dengan matahari terbenam antara 18.08 hingga 18.11.
Juni 2025:
- Sifat hujan: diprakirakan bawah normal (BN), artinya curah hujan lebih rendah dari biasanya.
- Perlu diwaspadai potensi gelombang panas dan suhu tinggi di atas 31℃.
Tips untuk Menghadapi Cuaca:
- Gunakan tabir surya SPF 30+ dan kenakan pakaian pelindung untuk menghindari sinar UV yang tinggi.
- Pastikan untuk tetap terhidrasi dan beristirahat di tempat teduh jika merasa lelah atau kepanasan.
- Pantau terus update cuaca dari BMKG untuk informasi yang lebih akurat dan terkini .