TRIBUNJOGJA.COM - Sebanyak 157 atlet ambil bagian dalam Kyokushin Karate National Open Tournament 2025, di Kota Yogyakarta, Minggu (11/5/25).

Ajang yang digulirkan dua perguruan Dai Kyokushin dan So Kyokushin itu mempertandingkan dua nomor, yakni kata (jurus) dan kumite (pertarungan).

Ketua Panitia, Thomas Suryaputra, menyampaikan, ratusan atlet yang terlibat berasal dari tujuh perguruan di berbagai daerah, seperti Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Jakarta, NTB, dan NTT.

"Peserta termuda 7 tahun, kemudian yang tertua 43 tahun. Pertandingan dibagi dalam beberapa kategori usia," tandas Thomas.

Dijelaskan, melalui Kyokushin Karate National Open Tournament 2025, pihaknya ingin mencari bibit-bibit baru untuk mengharumkan nama Indonesia di gelaran internasional.

Sekaligus, memberi pelatihan mental dan fisik, terutama bagi atlet usia muda, untuk membentuk kesiapannya menuju jenjang yang lebih tinggi.

"Bagaimanapun pembinaan harus dilakukan sejak dini. Makanya, harapan kami, turnamen-turnamen seperti ini ke depan bisa diperbanyak," ujarnya.

Lebih lanjut, ia pun mengungkapkan, Kyokushin Karate National Open Tournament 2025 melakukan upaya modernisasi demi keamanan peserta.

Dalam artian, meski mengusung aliran Kyokushin, yang identik dengan full-contact, alat pelindung tetap dikenakan, terutama di kategori anak-anak.

"Kita tetap dengan alat pelindung, khususnya untuk kategori anak-anak. Ini demi keamanan dan kenyamanan para peserta ya," terangnya.

Sementara, Branch Chief of So Kyokushin Karate Indonesia, Shihan Oei Kim Liong, menuturkan, ajang semacam ini idealnya digelar dua atau tiga kali dalam satu tahun.

Sebab, atlet membutuhkan wadah untuk mengasah mental, fisik, dan teknik, demi menembus jenjang internasional mewakili Indonesia.

"Selama ini jam terbang atlet masih kurang. Harapan kami, semakin sering turnamen, sehingga bibit-bibit atlet lebih banyak bermunculan," pungkasnya. (aka)