WARTAKOTALIVE.COM, KARAWANG - Seorang bocah inisial P, 13 tahun, diduga menjadi korban penganiayaan tiga orang remaja sekolah menengah pertama (SMP) di Perumahan Puriraya Resindence, Desa Bengle, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang.
Kejadian itu terekam kamera CCTV dan viral di media sosial.
Adapun kejadian sendiri terjadi pada selasa (6/5/2025) sekitar pukul 21.00 WIB.
Dalam video rekaman CCTV yang viral di media sosial, terlihat korban ditarik dan didorong sejumlah remaja.
Korban terpojok dan terlihat beberapa kali terjadi kontak fisik hingga penganiayaan.
Keluarga korban telah melaporkan penganiayaan ini ke Polres Karawang.
"Iya kami sudah membuat laporan ke Polres Karawang atas kejadian menimpa anak saya," kata orangtua korban, Iwan Sugriwa (46) kepada TribunBekasi.com, Minggu (11/5/2025).
Iwan menjelaskan, kejadian bermula saat anaknya bersama teman sebayanya sedang bermain bola di sekitar lapangan.
Anaknya berusaha menahan lemparan bola dengan tangannya, secara tidak disengaja tangan korban mengenai wajah adik dari terduga remaja yang menganiaya anaknya.
Ia pulang dan mengadu ke kakaknya. Kemudian tidak terima bersama dua temannya mendatangi korban dan melakukan tindakan kekerasan.
"Namanya main itu engga sengaja, tapi malah engga terima melakukan pemukulan ke anak saya," katanya.
Iwan menyebutkan, anaknya mendapatkan luka lebam di bagian wajah dan beberapa tubuhnya.
"Saya engga terima anak mendapatkan perlakuan begitu. Sudah lapor polisi 8 Mei 2025 kemarin," katanya.
Sementara itu, Kapolres Karawang AKBP Fiki Novian Ardiansyah mengatakan, pihaknya tengah menangani laporan tersebut.
Unit Perlidungan Perempuan dan Anak (PPA) juga telah memeriksa sejumlah saksi, korban dan keluarga korban.
"Sedang dalam penanganan Unit PPA Polres Karawang," katanya.
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Karawang juga menurunkan tim psikolog untuk memberikan pendampingan dan trauma healing terhadap korban.
Orangtua korban, Iwan menjelaskan, bahwa kedatangan tim psikolog dari DP3A Karawang bertujuan untuk memastikan kondisi anak pascakejadian.
Dalam kunjungannya, para petugas sempat menanyakan informasi awal terkait peristiwa yang dialami korban.
“Mereka juga sempat berinteraksi langsung dengan anak. Alhamdulillah, anak mulai merespons, meski masih tampak cemas, namun yang pasti kami ucapkan terima kasih atas perhatian semua pihak,"ucapnya.
"Untuk penanganan lain kami serahkan ke pihak kepolisian," tambahnya.
Dalam kunjungannya, para petugas sempat menanyakan informasi awal terkait peristiwa yang dialami korban.
“Mereka juga sempat berinteraksi langsung dengan anak. Alhamdulillah, anak mulai merespons, meski masih tampak cemas, namun yang pasti kami ucapkan terima kasih atas perhatian semua pihak,"ucapnya.
"Untuk penanganan lain kami serahkan ke pihak kepolisian," tambahnya.