Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Nuraini Faiq
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA- Kembali jemaah haji asal Jember mengalami demensia. Achmad Sadin (90), warga Tempurejo, Jember, meronta dan berteriak ingin pulang ke kampung halaman begitu tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya.
Kejadian yang menghebohkan ini terjadi pada Sabtu (10/5/2025) kemarin. Mbah Sadin seperti diselimuti kecemasan tinggi dan berontak ingin pulang ke Jember.
Bahkan yang bersangkutan hampir lolos dari pintu gerbang Asrama Haji Sukolilo. Dalam keadaan berontak dan meronta-ronta, dia berusaha sekuat tenaga hingga menggigit petugas.
Teriakan dan rontakan Mbah Sadin membuat pengguna jalan dan jamaah lain terkejut. Dia diamankan di tepi jalan umum Sukolilo.
Petugas sigap mengamankan. Meski salah satu dari petugas harus menjadi korban gigitan Mbah Sadin.
Informasi yang diterima Surya, Kejadian yang menghebohkan itu terjadi saat rombongan Kloter 32 asal Jember itu tiba di Asrama. Begitu selesai prosesi penerimaan, Mbah Sadin sempat masuk kamar asrama.
Usak dhuhur, dia berlari ke luar asrama haji sembari berteriak-teriak ingin pulang ke daerah asal. Namun pintu gerbang utama asrama sudah dijaga petugas.
Sang kakek yang diduga mengalami penurunan daya ingat itu hendak menerobos. Sejumlah petugas memegang dan mengamankan sang kakek yang terus berontak, teriak minta pulang.
Petugas gabungan itu pun berhasil mengamankan dan membawa Mbah Sadin ke dalam mobil ambulance. Dia dibawa ke Klinik Asrama Haji.
Tapi lagi-lagi tetep meronta ingin pulang. Karena terus berontak, Sadin diamankan dan dibawa ke RS Jiwa Menur.
Tidak Tidur 2 Hari
Mbah Sadin sebenarnya berangkat haji bersama istrinya, Jumanti. Nenek Jumanti yang kamarnya berhadapan dengan Suaminya itu tak tahu kejadiannya. Setelah heboh baru mengetahui suaminya minta pulang.
"Saya pas salat dhuhur. Tiba-tiba dikabari kalau suami saya di klinik. Saya teringat sebelum berangkat ke asrama haji ini tidak tidur dua hari," kata Jumanti.
Dari hasil pemeriksaan di daerah sebelum berangkat, Sadin juga dinyatakan sehat dan tidak mengalami riwayat sakit. Jumanti yang menemani pemeriksaan sebelum berangkat juga menyebut tak ada penyakit yang diderita suaminya.
Selain istri, Sadin berangkat ke Tanah Suci anak terakhirnya Abdul Manaf.