SURYA.CO.ID, JOMBANG - Para pedagang di Pasar Kliwon Mojoduwur Jombang seperti mengalami mimpi buruk. Tanpa diduga, pasar tempat mereka berjualan di Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang itu terbakar dan menghabiskan beberapa ruko di sana.
Kebakaran tersebut terjadi, Jumat (9/5/2025) sekitar pukul 16.00 WIB. Api diduga muncul karena korsleting listrik dari salah satu ruko, hingga membesar dan menghanguskan beberapa ruko milik pedagang.
Data yang diterima SURYA, ada 6-7 ruko yang ludes dilahap si jago merah. Imam Baihaki, Kepala Desa Mojoduwur, menceritakan awal mula terjadinya kebakaran.
"Muncul asap dari salah satu ruko di ruko snack sekitar pukul 16.00 WIB. Diduga sumber api muncul dari sana. Api terus merambat ke beberapa ruko lainnya dan mulai membesar sekitar pukul 16.30 WIB," ucap Imam saat dikonfirmasi.
Beberapa ruko yang ikut dilalap api di antaranya ruko penjual snack, pakaian, hingga ruko gerabah. Di mana sebelum terbakar, semua ruko dalam kondisi tertutup.
"Ada 6 sampai 7 ruko yang terbakar tanpa sisa. Pemadam sudah tidak menolong karena api cepat merambat ke kios-kios tersebut. Tetapi masih ada beberapa ruko yang bisa diselamatkan," katanya.
Dugaan sementara munculnya api karena korsleting listrik dari salah satu ruko. Total kerugian yang dialami dari insiden ini belum diketahui secara pasti.
Para pedagang yang rukonya terbakar akan lebih dulu dikumpulkan untuk menghitung jumlah kerugian.
"Besok coba akan saya kumpulkan, kita adakan pertemuan dengan para pedagang yang rukonya terbakar untuk membahas kerugian yang mereka terima," ungkapnya.
Sementara Siti Romlah, warga setempat mengatakan kebakaran ini merupakan kali pertama terjadi di Pasar Kliwon Mojoduwur.
"Kebakaran ini baru pertama kali terjadi, semoga ke depan tidak terjadi lagi. Kasihan sama pedagang di sini. Tadi saja ada yang rukonya terbakar, tidak tahu ke depan harus bagaimana," tukas Siti.
Syamsul Bahri, Komandan PMK saat dikonfirmasi memperkirakan kerugian atas kejadian tersebut mencapai Rp 200 juta.
"Kebakaran diduga karena korsleting listrik. Untuk detail penyebabnya, masih dilakukan pendalaman lebih lanjut," pungkasnya. *****