TRIBUNJATENG.COM, TANGERANG SELATAN - Kasus pelecehan seksual terjadi di sebuah SMA swasta di Ciputat, Tangerang Selatan.

Siswi kelas 10 berinisial C, menjadi korban dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh seniornya, S, siswa kelas 12 di sekolah yang sama. 

Aksi tidak senonoh itu diduga terjadi sejak Oktober hingga November 2024, tetapi baru terungkap pada Mei 2025 setelah pihak keluarga mencurigai perubahan perilaku korban.

Kasus ini kini tengah ditangani oleh pihak Kepolisian Resor (Polres) Tangerang Selatan melalui Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).

Sementara itu, pihak sekolah menyatakan telah mengeluarkan S setelah bukti-bukti diperoleh.

Nilai rapor korban anjlok

Ibu korban, Dewi (37), mengungkapkan, kasus pelecehan seksual ini diketahuinya setelah melihat perubahan mencolok pada sikap anaknya dan menurunnya nilai akademik secara drastis.

Setelah didesak, barulah sang anak mengaku menjadi korban pelecehan seksual bersama dua rekannya.

 “Saya tidak tahu sama sekali anak saya mendapatkan perlakuan pelecehan. Beserta temannya dan lainnya,” kata Dewi di Polres Tangerang Selatan, Serpong, Rabu (7/5/2025).

Kekecewaan Dewi makin bertambah karena merasa sekolah lamban dalam memberikan respons saat dirinya melapor.

Bukti pelecehan

Kuasa hukum keluarga korban, Abdul Hamim Jauzie, mengatakan, keluarga telah menyerahkan sejumlah bukti berupa percakapan antara korban dan pelaku, yang menunjukkan adanya paksaan untuk mengirimkan foto dan video.

"Dari percakapan itu tergambar jelas bagaimana pelaku memaksa korban untuk mengirimkan foto dan video. Untuk kejadian terakhir di bulan April, korban bahkan mencari gambar dari internet karena tidak mau mengirimkan foto dirinya sendiri," kata Hamim.

Saat ini baru satu korban yang resmi melapor ke polisi.

Namun, Hamim mendapat informasi ada dua korban lain yang juga mengaku pernah dilecehkan oleh pelaku yang sama.

Tiga korban ini berasal dari kelas berbeda, dua di antaranya kelas 10 dan satu kelas 11.

"Dari informasi yang beredar itu sebenarnya korbannya banyak, tidak berani berbicara. Tapi kalau tidak mau melaporkan, ya satu sudah cukup, yang lain bisa menjadi saksi," jelas dia.

Pelaku dikeluarkan dari sekolah

Humas sekolah tersebut, Kristi, mengakui pelaku sudah dinonaktifkan sejak laporan diterima setelah lebaran, dan kemudian resmi dikeluarkan dari sekolah.

"Saat pelaporan didapat oleh kami, kami langsung menonaktifkan karena bukti-bukti sudah ada kita langsung menonaktifkan pelaku tersebut sampai kita dapat rekomendasi Dunas Pendidikan Tangsel langkah apa yang harus kita lakukan sebagai sekolah," kata Kristi, Kamis (8/5/2025).

Sementara, kuasa hukum korban menyayangkan lambannya tindakan sekolah dan lemahnya peran Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) yang seharusnya aktif menangani kasus ini.

"Saya mempertanyakan juga, disini ada tiga satgas, mengaku ada, saya tidak tahu juga ada atau tidaknya," ucap Hamim.

Ia juga menyoroti lingkungan sekolah yang belum sepenuhnya aman bagi anak, seperti belum adanya CCTV di dalam ruang kelas.

"Iklim lingkungan sekolah inilah yang semestinya dibentuk agar itu ramah untuk anak-anak, misalkan ada CCTV yang mati, tapi ini malah baru mau dipasangkan CCTV di kelas, itu kan sangat terlambat," jelas dia.

Polisi saat ini masih menyelidiki kasus tersebut dan telah memeriksa sejumlah saksi.

Nomor laporan polisi tercatat sebagai TBL/B/954/V/2025/SPKT/PolresTangerangSelatan/Polda Metro Jaya. (*)

 

Baca Lebih Lanjut
Agus Difabel Dituntut 12 Tahun Penjara di Kasus Pelecehan Seksual
Detik
Momen Ngeri Abang di Tangsel Ditikam Adik gegara Warisan, Ada Teriakan 'Jangan'
Detik
Biadab! Oknum Polisi Cabuli Siswi SMA di Ruang Satlantas, Korban Dipaksa Asusila Baru Boleh Pulang
Tribun Wow
Babak Baru Kasus Pelecehan di Kota Malang, Terduga Pelaku dan Korban Kini Saling Lapor
Timesindonesia
Usai Diperiksa Polisi, Dokter AY Laporkan Balik Terduga Korban Pelecehan
Timesindonesia
PWI Jombang Apresiasi Kapolres: Deretan Kasus Krusial Berhasil Diungkap
Timesindonesia
Dokter AY Bisa Jadi Tersangka, Kasus Pelecehan di Rumah Sakit Kota Malang Naik Penyidikan
Timesindonesia
Polda Metro Bongkar Pemerasan Modus VCS, Pelakunya Duo Bersaudara
Detik
Pelepasan Siswa-Siswi Program Khsuus MA Al-Ittihad Malang
Timesindonesia
Gagal Menyalip, Pemotor Tewas Tertabrak Truk Boks di Tangsel
Detik