TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Tengkorak manusia ditemukan di rumah warga Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Rabu (7/5/2025).
Temuan tersebut menjadi misteri yang menyita perhatian warga.
Tengkorak yang ditemukan saat proses renovasi rumah itu memunculkan pertanyaan serius, apakah ini sekadar replika yang terlupakan atau petunjuk dari peristiwa kriminal yang belum terungkap?
Penemuan ini bermula saat seorang pekerja bangunan tengah merapikan bagian rumah.
Tengkorak tersebut terselip di antara tumpukan barang-barang tak terpakai, lokasi yang menurut polisi sudah lama tidak dibuka.
Pemilik rumah, Imam, mengaku tidak mengetahui asal muasal tengkorak manusia tersebut.
Ia menegaskan tidak ada anggota keluarganya yang pernah memiliki atau menyimpan benda seperti itu.
"Tidak tahu itu dari mana, saya pikir dulu cuma barang-barang biasa saja," ujar Imam.
Masih diperiksa
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Duren Sawit, Iptu Tatan Rustandi berujar, pihaknya belum dapat memastikan apakah tengkorak itu asli atau hanya replika.
Untuk menjawab pertanyaan itu, pihak kepolisian telah membawa benda tersebut ke RS Polri Kramat Jati untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Belum bisa memastikan apa benda tersebut tengkorak manusia asli atau bukan, saat ini sedang dilakukan pemeriksaan secara forensik di RS Polri Kramat Jati,” ujarnya.
Sampai saat ini, polisi sudah memeriksa tiga saksi terkait kasus ini.
Salah satunya adalah Imam, pemilik rumah, yang mengaku awalnya mengira tengkorak itu hanyalah alat peraga seperti yang biasa digunakan di sekolah.
“Karena anggapan saksi, benda tersebut adalah tengkorak kepala replika atau tidak sebenarnya seperti halnya tengkorak yang suka digunakan praktik di sekolah,” kata Tatan.
Tatan menjelaskan, tengkorak itu sebenarnya sudah ada sejak lama.
Dugaan sementara, benda tersebut sudah tersimpan di rumah itu sejak tahun 2011, ketika masih ditempati oleh pemilik sebelumnya.
"Pada waktu itu saksi sedang beres-beres barang di dalam rumah (persiapan pindah rumah) kemudian melihat benda tersebut di sekitar dapur rumah," ungkapnya.
Alih-alih membuang atau melaporkan, pemilik rumah justru menyimpan tengkorak itu di atas plafon dapur.
“Kemudian menurut saksi, tanpa pikir panjang, saksi menyimpan benda tersebut di atas plafon dapur rumah,” kata Tatan.
Kasus ini akan membuka dua kemungkinan, jika tengkorak itu asli, maka terbuka jalan penyelidikan baru atas kemungkinan tindak pidana di masa lalu.
Namun jika replika, maka masyarakat bisa sedikit bernapas lega, meskipun tetap menyisakan tanya mengapa benda menyeramkan itu bisa tersimpan 14 tahun. (*)
Kasus ini akan membuka dua kemungkinan, jika tengkorak itu asli, maka terbuka jalan penyelidikan baru atas kemungkinan tindak pidana di masa lalu.
Namun jika replika, maka masyarakat bisa sedikit bernapas lega, meskipun tetap menyisakan tanya mengapa benda menyeramkan itu bisa tersimpan 14 tahun. (*)
