Kucing merupakan salah satu hewan peliharaan yang menggemaskan. Namun, ketika kucing kencing sembarangan, mungkin bisa membuat pemiliknya sedikit kerepotan. Bagaimana cara mengatasinya?
Pemilik perlu mengetahui bahwa kucing peliharaan yang kencing sembarangan biasanya disebabkan oleh berbagai faktor. Mulai dari faktor kesehatan, kebersihan kotak kotoran, hingga kondisi rumah yang tidak nyaman bagi kucing.
Sementara untuk kucing liar yang memasuki lingkungan rumah, biasanya kencing sembarangan sebagai tanda bahwa area tersebut menjadi wilayahnya. Cara menandai ini biasanya akan membuat kucing lain menghindari area tersebut.
Mengutip WebMD, kucing yang kencing sembarangan perlu diketahui alasannya. Apakah masalah medis atau perilaku.
Masalah medis yang menyangkut kesehatannya juga bisa membuat kucing menjadi kencing sembarangan. Misalnya, masa-masa birahi. Untuk faktor medis bisa segera konsultasikan ke dokter hewan agar kucing segera bisa kencing di tempat yang seharusnya.
Kemudian masalah perilaku biasanya berkaitan dengan kondisi di area kucing tersebut. Apakah ada hewan lain yang mengganggu atau ada kondisi yang tidak disukai kucing di kotak kotorannya.
Kucing merupakan salah satu hewan yang sensitif terhadap lingkungannya, terutama yang bisa mengganggu indranya.
Jika kotak kotoran terlalu kotor dan mengeluarkan bau menyengat, kucing cenderung akan menghindarinya. Kemudian, mereka mencari tempat lain untuk buang air kecil.
Maka dari itu, pastikan kotak kotoran kucing rutin untuk dibersihkan dan diganti pasirnya. Pastikan juga tidak ada bau menyengat lain yang tidak disukai kucing.
Beberapa jenis kucing juga sensitif terhadap jenis pasir. Ada yang cenderung menyukai pasir yang lebih halus, karena usianya lebih muda, atau jenis pasir lainnya.
Jika kondisi kotak kotoran sudah bersih dan kucing aktif, tapi kencing sembarangan, ada kemungkinan perlu mencoba untuk mengganti jenis pasirnya.
Beberapa kucing ada yang sensitif dengan tempat makanannya. Jika tempat makanan terlalu dekat dengan kotak kotoran, maka kucing bisa enggan kencing di tempat tersebut dan memilih di tempat lain.
Jadi, perlu diperhatikan apakah kucing di rumah termasuk yang sensitif dengan letak tempat makan yang dekat kotak kotoran atau tidak.
Kucing juga termasuk hewan yang mudah berubah perilakunya ketika stres. Misalkan jika tidak ada tempat bermain dan tidak diajak bercengkrama dengan pemilik, maka bisa memicu stres pada kucing.
Maka dari itu, penting untuk memantau apakah kucing cukup bermain atau tidak, dan nyaman atau tidak berada di lingkungannya.
Jika faktor stres karena pola makan, maka perlu memperkenalkan pola makan baru dengan cara bertahap, demikian dilansir College of Veterinary Medicine, Cornell University.
Jika pemilik sudah mengecek kondisi kenyamanan kucing dan kesehatannya, tetapi sang anabul masih memiliki perilaku kencing sembarangan, maka perlu segera konsultasi ke dokter hewan. Perilaku kucing akan diidentifikasi untuk bisa diobati dengan pendekatan yang tepat.