TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Revolusi digital berbasis teknologi blockchain kini mulai merambah dunia pendidikan tinggi di Indonesia.
Melalui program Web3 University Tour, generasi muda diajak mengenal lebih dalam ekosistem Web3 — teknologi internet generasi ketiga yang menjanjikan masa depan karier digital yang lebih inklusif, terbuka, dan desentralistik.
Tur edukatif ini dimulai dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan menjadi jembatan awal bagi mahasiswa untuk memahami potensi besar Web3 yang semakin berkembang di Indonesia dan dunia.
Stephen McAllister, Team Lead dari Binance Academy, menekankan bahwa literasi Web3 tidak bisa ditunda.
Menurutnya, Web3 bukan hanya urusan teknis bagi para developer atau pelaku startup, melainkan juga menjadi fondasi penting bagi generasi muda yang kelak akan menjadi pemain utama dalam ekonomi digital global.
“Industri Web3 masih berada di fase awal, terutama di Indonesia. Ini adalah momen tepat bagi mahasiswa untuk terlibat lebih awal, agar tidak hanya menjadi konsumen, tapi juga inovator,” ujar Stephen dalam sambutannya di UGM, Yogyakarta belum lama ini.
Kegiatan ini sukses menarik perhatian hampir 700 peserta, mayoritas mahasiswa lintas jurusan yang tertarik pada pengembangan karier dan proyek berbasis teknologi masa depan.
Tur ini menghadirkan beragam sesi edukatif.
Sorotan lain datang dari Crypto Class yang dipandu oleh Yanzero — tokoh Web3 lokal dan pendiri komunitas Belajar DeFi serta Web3 Dev Jogja.
Sesi ini mengajak peserta memahami konsep blockchain, kripto, dan sistem keuangan terdesentralisasi secara aplikatif dan mudah dicerna.
Sebagai penutup sesi kampus, panitia menyelenggarakan Cumlaude Web3, sebuah kuis edukatif yang menguji pengetahuan peserta.
Tiga peserta terbaik mendapat penghargaan khusus, dan satu di antaranya akan diangkat menjadi Student Ambassador Binance Academy — posisi strategis yang membuka akses mentoring, kolaborasi proyek regional, hingga koneksi ke jaringan global.
Keesokan harinya, semangat literasi Web3 berlanjut ke luar kampus melalui acara OBRAS (Obrolan Komunitas), program rutin dari Tokocrypto yang menggandeng berbagai komunitas dan pelaku Web3 lokal.
CMO Tokocrypto, Wan Iqbal, mengatakan, pihaknya terus berkomitmen untuk memperluas edukasi Web3 secara inklusif.
“Sepanjang 2024, kami telah menyelenggarakan lebih dari 135 event edukasi di lebih dari 20 kota dan kampus, menjangkau lebih dari 200.000 peserta. Tahun ini, kami ingin lebih luas lagi — menyasar mahasiswa, komunitas kreatif, hingga masyarakat umum,” ujarnya.
Langkah Awal Menuju Ekosistem Web3
Web3 University Tour menjadi langkah konkret untuk membangun literasi teknologi yang inklusif sejak dini.
Dengan kolaborasi antara institusi pendidikan, industri kripto, dan komunitas lokal, Indonesia punya peluang besar untuk membentuk ekosistem Web3 yang berkelanjutan dan relevan secara global.