TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Setiap pagi, Muhammad Yusuf Ansari memulai harinya dengan doa dan harapan sederhana mendapatkan rezeki halal lewat pekerjaan sebagai pengemudi ojek online. 

Namun Kamis (8/5/2025) menjadi titik balik yang tak akan pernah ia lupakan.

Sebuah pesanan pengantaran paket di aplikasi yang tampak biasa, justru menyeretnya pada salah satu pengalaman paling mengerikan dalam hidupnya yakni membawa jenazah bayi dalam tas hitam tanpa ia sadari.

Perjalanan yang semula rutin itu berubah menjadi trauma yang membekas.

Peristiwa bermula saat Yusuf menerima di dekat SPBU Simpang Jalan Bilal, Medan Timur.

Pengirimnya tercatat sebagai Rudi dan lokasi pengantaran yakni Jalan Ampera ternyata mengarah ke kawasan sunyi dekat kompleks pemakaman.

Di lokasi penjemputan, Yusuf disambut sepasang muda-mudi.

Tanpa banyak kata, mereka menyerahkan sebuah tas hitam.

Sikap mereka tenang, tanpa ekspresi.

Tak ada kecurigaan, tak ada isyarat bahwa tas itu menyimpan rahasia mengerikan.

“Saya kira isinya barang biasa, mungkin baju atau perlengkapan pribadi,” ujar Yusuf, dengan suara parau saat memberi keterangan.

Ia pun menjalankan tugas seperti biasa, membelah lalu lintas pagi menuju titik tujuan.

 Sampai di Tujuan, Yang Ditemui Bukan Penerima

Di lokasi pengantaran, Yusuf melihat seorang perempuan yang kebetulan berada di sekitar titik koordinat yang tertera di aplikasi.

Dengan niat menyelesaikan tugas, ia menyerahkan tas tersebut.

Namun reaksi perempuan itu justru menambah kebingungan.

"Dia bilang tidak merasa pernah memesan apapun. Kami sama-sama bingung,” kenang Yusuf.

Saat mencoba menghubungi nomor pemesan, jawaban yang diperoleh justru lebih mencemaskan—nomor sudah tidak aktif.

Rasa curiga pun mulai tumbuh. Yusuf bersama perempuan itu akhirnya memutuskan membuka tas.

 Di dalam tas, terbungkus rapi oleh kain dan sajadah, terbaring sosok mungil—bayi yang telah meninggal dunia.

Wajahnya tenang, seolah tidur panjang.

Di sampingnya, sepucuk surat tangan bertuliskan singkat namun menusuk.

"Serahkan saja paket ini ke Marbot Masjid."

Yusuf lemas.

Warga yang mulai berkumpul tercekat, sebagian menutup mulut, sebagian menunduk dengan mata berkaca-kaca.

"Biasanya kami antar makanan, pakaian, kadang barang elektronik. Tapi ini… ini nyawa," kata Yusuf.

Rencananya, kasus ini akan segera diserahkan ke Polsek Medan Timur.  (Tribun Medan/Haikal Faried Hermawan)

"Serahkan saja paket ini ke Marbot Masjid."

Yusuf lemas.

Warga yang mulai berkumpul tercekat, sebagian menutup mulut, sebagian menunduk dengan mata berkaca-kaca.

"Biasanya kami antar makanan, pakaian, kadang barang elektronik. Tapi ini… ini nyawa," kata Yusuf.

Rencananya, kasus ini akan segera diserahkan ke Polsek Medan Timur.  (Tribun Medan/Haikal Faried Hermawan)

Baca Lebih Lanjut
Di Hadapan Driver Ojol, Menaker Minta Maaf BHR Lebaran Belum Optimal
Detik
VIRAL Maling Terekam CCTV Curi Sepeda Motor saat Salat Subuh di Masjid Ar-Rahim Medan Perjuangan
Abdan Syakuro
Dirut BPJS Ketenagakerjaan Ungkap 1,7 Juta Driver Ojol Tak Punya Jaminan Sosial
Detik
Pria Berjaket Ojol Tewas di Leuwiliang Bogor, Diduga Korban Pembunuhan
Detik
Teganya Sejoli di Jaktim Buang Bayi Hasil Hubungan Gelap di Rumah Warga
Detik
Detik-detik Penemuan Mayat Ibu dan Anak di Rejang Lebong, Lalat dan Bau Menyengat Bikin Warga Curiga
Widy Hastuti Chasanah
Warga Bekasi Barat Digegerkan Penemuan Jasad Bayi di Kali Cakung
Detik
Tumpukan Sak Jumbo di Lahan Kosong di Gresik, Diduga  Berisi  Limbah Industri
Sri Wahyunik
Polisi Ungkap Kondisi Bayi yang Dibuang Sejoli di Jaktim
Detik
Motor dan HP Milik Pria Berjaket Ojol Tewas Tergeletak di Bogor Hilang
Detik