TRIBUNSUMSEL.COM- Buku bahasa Indonesia kelas 10 halaman 179, berisi penugasan kepada siswa untuk melengkapi tabel analisis puisi.
Siswa ditugaskan membaca puisi yang terdapat pada halaman sebelumnya, kemudian mengisi tabel 6.11 hingga 6.14 secara tepat.
Kunci jawaban dibuat berdasarkan buku cerdas cergas berbahasa dan bersastra Indonesia terbitan Pusat Kurikulum dan Perbukuan, ditulis oleh Fadillah Tri Aulia dkk.
Pemaparan kunci jawaban ini dibuat untuk membantu siswa agar bisa lebih mudah saat menjawab pertanyaan yang ada.
Isian Tabel 6.11 Diksi Puisi Nyanyian Grimis
Kata dalam puisi: Kuntum kesepian
Makna: Rasa sepi diibaratkan penyair seperti bunga. Kata kuntum umumnya digunakan untuk bunga. Hal ini bermakna sekalipun merasa sepi, tetapi mengandung keindahan dan kenikmatan tertentu.
Kata dalam puisi: Seluas kalbu
Makna: Kata kalbu bersejajar dengan hati, perasaan, dan batin. Hal ini bermakna sesuatu yang dirasakan penyair dengan segenap hati, seluruh batin, dan sepenuh jiwa.
Kata dalam puisi: Lengkung pelangi
Makna: Pelangi mengandung makna keindahan. Hal ini menggambar-kan sesuatu yang indah, penuh warna, membuat tenteram, dan menimbulkan kenyamanan pada penyair.
Kata dalam puisi: Kawah gunung berapi
Makna: Kata kawah gunung berapi merupakan perumpa-maan sesuatu yang akan meledak-ledak, tersimpan dipendam, tetapi bisa meletus dahsyat. Hal ini digunakan penyair untuk perlambang rindu yang dirasakannya.
Isian tabel 6.12 majas puisi Nyanyian Grimis
Jenis majas: personifikasi
Larik: Nyanyian gerimis
Efek atau kesan yang ditimbulkan: Gerimis menangis seolah manusia.
Jenis majas: personifikasi
Larik: Juga tarian burung-burung itu?
Efek atau kesan yang ditimbulkan: Burung terbang, tetapi digunakan istilah
"menari" seperti manusia.
Jenis majas: metafora
Larik: Dipetik hangat percakapan juga gerak sukma
Efek atau kesan yang ditimbulkan: Dipetik harusnya untuk bunga atau batang, tetapi pada puisi tersebut digunakan untuk "kesepian".
Jenis majas: simile
Larik: Demi kuntum kesepian yang mekar 'seluas kalbu
Efek atau kesan yang ditimbulkan: Kesepian yang terjadi sudah lama.
Isian tabel 6.13 tipografi puisi Nyanyian Grimis
Aspek Tampilan: Pengaturan bait dan baris
Penjelasan: Puisi terdiri atas tiga bait. Bait pertama memiliki enam baris. Bait kedua terdiri atas lima baris. Adapun bait ketiga mengan-dung sepuluh baris. Masing-masing baris terdiri atas 3 s.d. 7 kata
Aspek Tampilan: Bentuk tampilan puisi
Penjelasan: Bait pertama ditampilkan teratur rapi rata kiri untuk semua baris. Pada bait kedua, penyair mengubah tampilannya. Bentuk tampilannya seperti membentuk pola zig-zag atau seperti huruf z. Hal ini dapat bermakna ketidakteraturan dan sesuatu yang berliku-liku. Sama halnya pada bait ketiga, dengan jumlah baris lebih banyak, penyair membentuk pola zig-zag pada tampilannya.
Aspek Tampilan: Penulisan tanda baca
Penjelasan: Pada bait pertama, setiap baris diawali huruf kapital tanpa tanda baca titik di akhirnya.
Isian tabel 6.14 pengaturan rima puisi Nyanyian Grimis
Bentuk Rima: Bait 1
Penjelasan: Rima akhir bait kesatu tidak berpola karena di akhir baris
terdiri atas kata-kata berikut hujan, kuntum, kalbu, sukma, terpendam, dan muara. Akan tetapi, dalam kata-kata tersebut terdapat asonansi bunyi vokal a-u-u-a-a-a.
Bentuk Rima: Bait 2
Penjelasan: Rima akhir bait kesatu tidak berpola karena di akhir baris terdiri atas kata-kata berikut keheningan, di bumi, matamu, pelangi, dan telaga. Akan tetapi, dalam kata-kata tersebut terdapat asonansi bunyi vokal a-l-u-i-a.
Bentuk Rima: Bait 3
Penjelasan: Rima akhir bait kesatu tidak berpola karena di akhir baris terdiri atas kata-kata berikut nyanyian, itu, berapi, nafasmu, lautan, hujan, hujan, rambutmu, bahasa, dan berdua. Akan tetapi, dalam kata-kata tersebut terdapat asonansi bunyi vokal a-u-i-u-a-а-а-и-а-а.
Jawaban: Sesuai
Alasan: : Diksi, rima, majas, dan tipografi sudah sesuai dengan makna yang ingin disampaikan penulis, yaitu kesepian dan kerinduan yang ingin segera diungkapkan.
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel