TRIBUNJATIM.COM - Tangis selebgram ini tak terbendung kala menggendong jenazah anaknya.

Anak selebgram ini menjadi korban kebakaran yang terjadi di Jalan R Suprapto, Kelurahan Punggolaka, Kecamatan Puuwatu, Kendari, Sulawesi Tenggara.

Pada Selasa (6/5/2025), dia bersama kekasih meninggalkan anak di rumah.

Betapa terkejutnya ia mendapati rumah hangus terbakar saat pulang.

Dari kebakaran tersebut, tiga anak-anak diketahui menjadi korban.

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

SA, yang dikenal aktif di media sosial, kini tak mampu membendung air mata.

Di TPU Punggolaka, Rabu (7/5/2025), ia terlihat menggendong jasad anaknya sebelum dimakamkan.

Sang ayah, AR, juga tampak menangis dalam diam. 

Kesedihan mereka menyayat hati para pelayat yang hadir.

“Kami semua kaget. Anak-anak ditemukan dalam lemari, saling berpelukan,” ucap RI, bibi korban.

Saat si jago merah melalap tempat tinggalnya, SA mengaku tengah meninggalkan rumah untuk membeli makanan bersama pacarnya, A.

“Saya hanya pergi sebentar beli makan, saat pulang rumah sudah terbakar,” tutur SA, lirih, penuh penyesalan.

Kebakaran itu menewaskan tiga balita, termasuk anak SA sendiri. 

Dua di antaranya dimakamkan dalam satu liang lahat, dan satu lainnya menyusul usai sempat dirawat.

Korban adalah AZP (1), ANP (3), dan N (3), saudara kembar ANP. 

Sementara itu, S, salah satu korban mengalami luka berat dan menjalani perawatan medis.

Ketiganya sempat berada di rumah tanpa pengawasan orang dewasa saat kebakaran terjadi.

Anak-anak itu ditemukan dalam kondisi hangus, namun masih saling berpelukan seolah mencoba saling menyelamatkan.

Y (51), kakek korban, tak kuasa menahan tangis.

“Saya sedih, sebagai kakek, rasanya hancur lihat cucu-cucu begini,” katanya lirih.

Kejadian memilukan ini menyisakan pelajaran berharga tentang tanggung jawab dan prioritas sebagai orangtua.

Penyesalan SA menjadi gambaran nyata bahwa satu keputusan kecil dapat berdampak besar.

Sementara itu, kebakaran juga melahap rumah di Surabaya, Jawa Timur, menewaskan ayah dan anak.

TIga orang selamat pun tak kuasa membendung tangisan saat melihat dua jenazah disalatkan.

Kejadian ini terjadi di rumah bertingkat di kawasan Jalan Kedung Rukem IV, Kedungdoro, Tegalsari, Surabaya, pada Kamis (17/4/2025) dini hari

Korban adalan laki-laki berinisial WO (69) pemilik rumah, tubuhnya ditemukan tergeletak di bawah anak tangga penghubung lantai satu dan dua bangunan rumah

Sedangkan, wanita berinisial SR (36) merupakan anak kandung dari WO, yang tubuhnya ditemukan tergeletak di depan kamar lantai dua bangunan rumah. 

Setelah dilakukan olah TKP, kedua jenazah korban dievakuasi ke kamar mayat RS Bhayangkara Surabaya untuk dilakukan visum lanjutan dan autopsi. 

Kedua jenazah akhirnya dibawa ke rumah duka dan disalatkan di Masjid At-Taqwa yang berlokasi sekitar 10 meter dari rumah kejadian kebakaran. 

Tangis istri WO, berinisial US (65) pecah tatkala melihat peti jenazah berwarna putih yang kedua korban disalatkan di masjid tersebut, sekitar pukul 14.30 WIB. 

PEMADAM KEBAKARAN BERAKSI - Momen saat petugas pemadam kebakaran dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya beraksi memadamkan kebakaran rumah di kawasan Jalan Kedung Rukem IV, Kedungdoro, Tegalsari Surabaya, sekitar sekitar pukul 01.15 WIB, pada Kamis (17/4/2025).
PEMADAM KEBAKARAN BERAKSI - Momen saat petugas pemadam kebakaran dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya beraksi memadamkan kebakaran rumah di kawasan Jalan Kedung Rukem IV, Kedungdoro, Tegalsari Surabaya, sekitar sekitar pukul 01.15 WIB, pada Kamis (17/4/2025). (istimewa)

Wanita berkerudung hitam itu, terus menerus menyebut nama suaminya dan sesekali memintakan permohonan maaf kepada beberapa orang tetangga, terutama para ibu-ibu yang bertakziah di masjid tersebut. 

Sementara waktu, para pelayat berdatangan ke masjid tersebut untuk menyampaikan belasungkawa, karena rumah para korban yang terdampak kebakaran masih belum memungkinkan untuk dijadikan tempat penerima tamu atau pentakziah.

Terpantau kondisi rumah dua lantai tersebut begitu porak-poranda. Seluruh bagian depan rumah sepanjang lima meter tersebut, telah ditutupi plastik. 

Terdapat garis batas polisi yang terpasang menandai bahwa area tersebut merupakan kawasan terbatas selama berlangsungnya penyelidikan.

"Tolong dimaafkan kesalahan Abah Warsono engge bu," ujar US seraya menyalami dan memeluk beberapa pentakziah yang menemui dirinya di depan serambi masjid. 

Raut wajah kesedihan ditinggal dua orang terdekat juga tak dapat disembunyikan oleh anak bungsu korban, LHA. 

Mengenakan kaus sweater lengan panjang warna cokelat dan bersarung motif kotak-kotak, pemuda berpostur tinggi dan berambut curly itu, cuma bisa meratapi kedua kotak peti mati jenazah keluarga mereka, dari ujung teras masjid.

Ia cuma bisa berdiam, seraya membopong sang ibunda US yang terhuyung-huyung karena terus menerus berkalang tangis selama menjabat tangan para pelayat. 

Menurut Ketua RT 03, RW 07, Kedungdoro Suprapto (49), kedua jenazah bakal dimakamkan di Komplek TPU Tembok Dukuh, Sawahan, Surabaya. 

"Sebenarnya, abah punya 2 anak lagi. Mereka sudah berkeluarga tinggal di Kalimantan dan Gresik. Yang 3 orang ini, tinggal di sini," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com di lokasi. 

Kebakaran tersebut pertama kali diketahui oleh beberapa tetangga yang mencium adanya aroma hangus dan tak sedap seperti asap akibat proses pembakaran. 

Saat beberapa tetangga mulai menelusuri sumber aroma hangus tersebut ke beberapa area bangunan. 

Ternyata, lanjut Suprapto, para saksi melihat adanya kobaran api di lantai satu bangunan rumah korban, dan bergegas mendobrak rolling door rumah tersebut. 

"Api dari lantai satu. Terus didobrak roling door api sudah membesar," katanya. 

Meskipun beberapa orang warga berupaya memadamkan kobaran api menggunakan alat seadanya. 

Ternyata, api tak kunjung dapat sepenuhnya ditumpas hingga padam. 

Alhasil, warga berupaya menelepon petugas kedaruratan untuk didatangkan petugas pemadam kebakaran.

"Yang memicu api semakin besar ini karena ada tandon air isi ulang kosong. Ada dua. Sama ada galon kosong ada tabung elpiji. Kita di sini dobrak dulu rolling door," jelasnya. 

Insiden kebakaran tersebut, ternyata belakangan diketahui menyebabkan dua orang meninggal dunia

Yakni, laki-laki berinisial WO (69) pemilik rumah, tubuhnya ditemukan tergeletak di bawah anak tangga penghubung lantai satu dan dua bangunan rumah. 

Sedangkan, wanita berinisial SR (36) merupakan anak dari WO, tubuhnya ditemukan tergeletak do depan kamar lantai dua bangunan rumah.

Suprapto menyebutkan, Korban WO memang diketahui mengalami penurunan kondisi kesehatan akibat sakit stroke dan masih pemulihan.

"Untuk ibunya dan dua anak keluar di teras rumah lantai dua. Langsung diarahkan warga untuk melompat ke bangunan tetangga lantai dua," pungkasnya. 

----- 

Baca Lebih Lanjut
4 Balita Kendari Jadi Korban Kebakaran Saat Ibu Pergi Bareng Pacar, 2 Tewas
Detik
2 Korban Tewas Kebakaran di Jakut Bapak-Anak, Istri Luka Bakar
Detik
Petra Banjir Bandang, Ibu dan Anak Ditemukan Tewas
Detik
Anak Tak Minta Tolong Saat Ibu di Jakut Tewas Membusuk, Kenapa?
Detik
Lebih dari 16.000 anak tewas di Gaza sejak perang dimulai
Antaranews
Ngeri Mobil Tabrak Anak-anak SD di Jepang, Pengemudi Ditangkap
Detik
Kronologi Wanita Ditemukan Tewas Membusuk dalam Rumah di Jakarta Utara, Ketahuan karena Cucu Nangis
Ayu Wulansari K
Identitas 12 Korban Tewas Kecelakaan Bus di Padang Panjang, Ada Anak-anak
Detik
Anak-anaknya Mulai Tumbuh Remaja, Darius Sinathrya dan Donna Agnesia Sering Curhat dengan Buah Hati
Devi Agustiana
Kronologi Nenek di Cianjur Dikeroyok Warga Usai Dituduh Penculik Anak, Ternyata Cuma Mau Minta Tolong
Siti M