TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Terdapat peran dua pemain veteran dibalik kesuksean Inter Milan mengalahkan Barcelona dan lolos ke final Liga Champions.
Adapun dua pemain veteran Inter Milan adalah Francesco Acerbi dan Yann Sommer.
Diketahui, Francesco Acerbi dan Yann Sommer tampil sebagai starter pada laga Inter Milan kontra Barcelona yang digelar di San Siro, Selasa (6/5/2025).
Padahal usia keduanya terbilang tua sebagai pesepakbola.
Diketahui, Francesco Acerbi berusia 37 tahun dan Yann Sommer 36 tahun.
Namun, keduanya bisa tampil gemilang di laga Inter Milan kontra Barcelona.
Untuk Francesco Acerbi, keterampilan kepemimpinannya serta kehebatan bertahan saat laga kontra Barcelona menjadi pusat perhatian.
Lebih lanjut, Francesco Acerbi memainkan peran penting dalam kemenangan Inter Milan atas Barcelona dengan skor 4-3.
Salah satu peran krusial itu adalah memberikan gol penyeimbang yang krusial di akhir pertandingan untuk memaksakan perpanjangan waktu.
Ya, Francesco Acerbi yang sudah berusia 37 tahun itu mencetak gol krusial bagi Inter Milan.
Acerbi kembali ke masa lalu untuk menghadapi lini depan dengan performa terbaik di Eropa seolah-olah ia sedang dalam masa keemasannya.
Selain itu, ia menghadapi Robert Lewandowski, yang memasuki final menjelang akhir pertandingan, dengan ketenangan yang luar biasa.
Di usianya yang ke-37, banyak yang mungkin berharap sang veteran akan melambat, tetapi Francesco Acerbi terus menentang ekspektasi.
Menurut Corriere dello Sport melalui FCInterNews, pemain berusia 37 tahun itu memperoleh peringkat tertinggi atas penampilannya yang berkelas dunia.
Sementara untuk Yann Sommer, kiper Swiss itu tampil spektakuler di bawah mistar gawang meski kebobolan tiga gol.
Memang, dialah alasan tim asuhan Simone Inzaghi bertahan hingga Francesco Acerbi menyamakan kedudukan di menit-menit terakhir.
Di usianya yang menginjak 30-an, Sommer membuktikan bahwa dia masih merupakan kiper kelas dunia.
Menurut Tuttosport via FCInterNews, pemain veteran berusia 36 tahun itu tampil bak 'pahlawan super' untuk membawa Inter menang.
Tiga dari tujuh upaya Barcelona tepat sasaran berakhir di belakang punggung bintang Swiss tersebut.
Namun, ia melakukan tujuh penyelamatan luar biasa untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan akhirnya membantu Inter melaju.
Lebih jauh lagi, penyelamatannya yang luar biasa saat menjatuhkan diri untuk menggagalkan upaya Eric Garcia dari jarak hanya beberapa meter sungguh luar biasa.
Kemudian, ia menghasilkan lebih banyak momen penting di waktu tambahan.
Benar saja, aksi terbangnya yang luar biasa di udara untuk menggagalkan Lamine Yamal telah menentukan nasib Barcelona di San Siro.
Oleh karena itu, tidak mengherankan jika ia memenangkan penghargaan ‘Man of the Match’.
(TribunJatimTimur.com)