Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pihak penyelenggara turnamen futsal antar pelajar SMA/SMK se-Surabaya yang berujung terjadi kericuhan hingga pengeroyokan terhadap seorang suporter salah satu kubu pendukung tim sekolah, pada Sabtu (3/5/2025) buka suara.
Diketahui, insiden pengeroyokan tersebut mengakibatkan seorang suporter berinisial MF (16) mengalami luka memar di sekujur tubuhnya karena dikeroyok oleh beberapa orang suporter.
Ternyata, turnamen tersebut diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Keolahragaan (Hima Ikor) Unesa, berlokasi di GOR Unesa, Lidah Wetan, Lakarsantri, Surabaya.
Ketua penyelenggara turnamen, Aditya Firmansyah menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga, sekolah, dan pihak-pihak yang dirugikan atas insiden tindakan kekerasan atau pengeroyokan yang terjadi di kawasan GOR Unesa, pada Sabtu, 3 Mei 2025 lalu.
Insiden tersebut terjadi seusai laga pertandingan futsal SMA 13 Surabaya VS SMK Wahid Hasyim 2, dengan skor 2-0.
Namun, Firmansyah tak menyangka, pertandingan yang seharusnya menjadi ajang menunjukkan sportivitas, justru berakhir dengan insiden yang menyebabkan korban luka.
Menindaklanjuti kejadian itu, pihaknya; tim penyelenggara, langsung menelusuri data para korban dan bertemu dengan orangtua atau keluarga korban, untuk menyampaikan permohonan maaf secara langsung. Sekaligus memberikan dukungan dan pendampingan.
"Kejadian seperti ini harusnya bisa kami antisipasi. Untuk itu, insiden ini menjadi bahan evaluasi dan pembelajaran berharga bagi kami sebagai penyelenggara, sehingga kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima TribunJatim.com dari pihak Humas Unesa, pada Rabu (7/5/2025).
Firmansyah menegaskan, Hima Ikor Unesa tidak mentolerir segala bentuk tindakan kekerasan di lingkungan atau kawasan kampus, maupun dalam even olahraga yang diselenggarakan.
Oleh karena itu, pihaknya tetap akan berkomitmen untuk mempersiapkan aspek keamanan dan ketertiban semaksimal mungkin, dalam penyelenggaraan event di masa mendatang.
"Dengan meningkatkan kualitas keamanan, kenyamanan, dan dampak baik bagi seluruh pihak yang terlibat," pungkasnya.
Sebelumnya, viral di medsos video amatir merekam momen seorang remaja menjadi sasaran pengeroyokan puluhan orang remaja seusai pertandingan futsal di lorong gang area parkir Gedung GOR, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Jalan Rektorat Unesa, Lidah Wetan, Lakarsantri, Surabaya, pada Selasa (6/5/2025).
Berdasarkan video amatir berdurasi 51 detik yang diunggah akun Instagram (IG) @surabayakabarmetro, pada Minggu (4/5/2025) kemarin, merekam seorang remaja laki-laki menjadi sasaran amuk puluhan orang remaja yang berada di sekitarnya.
Remaja yang menjadi korban tersebut, tampak memakai kaus oblong model oversize warna hitam bercelana krem dan bersepatu putih.
Ia berdiri di tengah-tengah kerumunan puluhan remaja yang memenuhi lorong gang parkiran tersebut.
Tubuh si korban tampak tak leluasa bergerak karena kain kausnya dipegang dan ditarik oleh seorang remaja lainnya yang berkaus oblong warna putih, bercelana biru dan bersepatu hitam.
Sepertinya, si korban berusaha berlari menghindari kerumunan puluhan remaja yang berada di area tersebut, mengikuti dua orang temannya yang terlebih dahulu berhasil berlarian menghindari sergapan beberapa orang remaja lawan mereka.
Momen menegangkan itu terekam dalam video yang viral di medsos. Kedua teman si korban pengeroyokan, terlihat berlarian zig-zag menghindari beberapa remaja yang sedang berdiri memenuhi area tersebut.
Teman korban yang berada di urutan terdepan tampak memakai kaus warna hitam, bercelana warna putih, dan memakai topi warna hitam. Sedangkan, teman korban yang berada di urutan kedua tampak memakai kaus oblong warna hitam dan bercelana hitam.
Kembali lagi pada momen yang dialami si korban pengeroyokan yang berkaus hitam, tampak bahwa ia kesulitan kabur mengikuti kedua temannya karena kausnya dipegang dan ditarik oleh salah satu remaja kelompok lawannya yang memakai kaus berwarna putih.
Ternyata, si pelaku berkaus putih itu sengaja menarik pakai korban karena sedang berupaya mengambil benda tumpul diduga batu di dekatnya untuk dipukulkan pada tubuh si korban berkaus hitam.
Benar saja. Si pelaku berkaus putih lantas melayangkan pukulan tangan kanannya yang sedang menggenggam batu dari tanah tersebut tepat ke bagian punggung si korban.
Ternyata, momen pukulan pertama itu, memantik reaksi yang sama dari beberapa orang teman sesama kubu atau kelompok dari si pelaku berkaus putih.
Tak pelak, upaya pelarian si korban berkaus hitam itu gagal total. Kausnya ditarik oleh beberapa orang remaja lainnya. Lalu sekujur tubuhnya menjadi sasaran pukul dan tendangan laiknya 'samsak tinju' dari puluhan orang remaja lain di sekitarnya.
"Kejadian nang GOR Unesa Lidah wingi rek sak marine turnamen futsal antara SMA nang Suroboyo. Tampak pengeroyokan oleh beberapa orang," tulis narasi unggahan IG @surabayakabarmetro, seperti yang dilihat TribunJatim.com, pada Selasa (6/5/2025).