TRIBUNJATIM.COM - Nasib Nenek dikeroyok warga, viral di media sosial.
Nenek tersebut diketahui bernama Asyah (76).
Ia adalah warga Kampung Legok, Desa Bunijaya, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur.
Nenek Asyah dituduh menculik anak kecil, sehingga ia diamuk warga.
Imbas pengeroyokan tersebut, tubuh Nenek Asyah mengalami banyak luka.
Namun teernyata, Nenek Asyah bukan penculik. Ia cuma mau minta tolong ke anak kecil.
Dilansir dari TribunJabar.id, video pengeroyokan nenek tersebut juga sempat beredar di media sosial.
Terlihat dalam rekaman berdurasi 23 detik, seorang pria yang mengenakan baju putih tampak memukul dan memaki sang nenek.
Namun beberapa warga yang melihat hal tersebut langsung berusaha menghalangi aksi sang pria.
Sebelum dikeroyok, Nenek Asyah ternyata baru saja mengambil dana pensiun milik almarhum suaminya di Sukabumi. Yakni tepatnya pada hari Minggu (4/5/2025).
Namun saat perjalanan pulang, Nenek Asyah tak kuat berjalan. Dimana kondisi jalan yang dilaluinya saat itu memang menanjak.
Dan akhirnya sang nenek meminta bantuan ke seorang anak di dekat lokasi.
Namun anak yang dimintainya tolong itu malah lari meninggalkan Nenek Asyah.
Nenek Asyah yang sudah kelelahan lantas malah diteriaki dan dituduh sebagai penculik anak kecil.
Alhasil warga pun mulai berkerumun hingga terjadi aksi pemukulan dan penganiayaan.
Cucu sang nenek, Nur Azizah (30) mengaku mengetahui kejadian itu usai mendapat kabar Nenek Asyah dibawa ke kantor desa.
"Tak hanya dituduh sebagai penculik, bahkan dipukuli sejumlah warga.
Akhirnya kami pun langsung pergi ke kantor desa untuk menjemput nenek di kantor desa, dan menjelaskan semuanya," beber Nur Azizah dikutip dari Tribunnews.com.
Azizah juga menuturkan dan menjamin neneknya bukanlah seorang penculik. Dan hal yang dituduhkan tidak benar adanya.
"Dari lokasi kejadian ke rumah, itu cuman beda kampung saja, dan bisa ditempuh sekitar 5 menit perjalan dengan menggunakan motor, tapi nenek saya pulang berjalan kaki.
Keluarga pun langsung menjelaskan saat menjemput neneknya di kantor desa," imbuh Nur Azizah.
Nur Azizah juga menyayangkan aksi warga yang melakukan pemukulan tanpa bertanya dulu dan mengkonfirmasi kebenarannya.
"Harusnya saat kejadian ditanya dulu, tapi informasinya malah langsung dipukuli," kata Nur Azizah.
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto mengatakan, pihaknya juga sudah menerima laporan dari pihak keluarga korban dan mencari pelaku pemukulan.
"Anggota sudah sempat mendatangi rumah terduga pelaku.
Tapi rumahnya kosong, diduga terduga ini kabur.
Secepatnya kami cari keberadaannya dan mengamankannya," tandas Tono.