TRIBUNNEWS.COM - Dua tim Liga Malaysia, Terengganu dan Kelantan Darul Naim, terkena sanksi FIFA.

FIFA memberikan sanksi larangan transfer kepada dua tim liga teratas Malaysia itu lantaran tersangkut persoalan finansial.

Terengganu dan Kelantan Darul Naim kesulitan melunasi tunggakan gaji pemain yang membuat mereka tak tuntas mengikuti kompetisi.

Kedua tim itu tetap terkena sanksi meski sudah mendapatkan pengurangan poin dari operator Liga Malaysia musim ini.

Terengganu dan Kelantan juga kemungkinan besar tak akan mengikuti kompetisi Liga Malaysia musim depan.

Dengan itu, Liga Malaysia kemungkinan hanya diisi 10 atau 11 peserta saja.

Operator liga masih terus memberikan waktu pendaftaran bagi klub untuk mengikuti kompetisi tertinggi.

Tenggat waktu pendaftaran yang mulanya dibatasi hingga akhir April pada akhirnya diperpanjang hingga 10 Mei mendatang, sebagaimana dikutip dari Soha.

Minimnya klub peserta di kompetisi domestik bisa berimbas buruk bagi Timnas Malaysia.

Para pemain semakin kesulitan mendapatkan platform untuk berkompetisi secara ketat dan kompetitif.

Tanpa pengurangan jumlah tim dan beragam sanksi pun kondisi Liga Malaysia sudah memprihatinkan.

Dominasi Johor Darul Takzim yang terlalu menonjol membuat beragam sorotan negatif mengarah ke Negeri Jiran.

Menghilangnya jiwa kompetitif di kompetisi domestik bisa mengancam kualitas para pemain timnas nantinya.

Untuk sementara, Malaysia mengakali dengan memperbanyak pemain diaspora yang bermain di luar negeri.

Namun hal itu hanya menjadi sarana jangka pendek saja.

Mereka harus terus berbenah untuk memperbaiki tingkat kompetisi di negara tersebut.

Untuk di level tim nasional, Malaysia terus mempersiapkan diri menyongsong Kualifikasi Piala Asia 2027.

Tim berjuluk Harimau Malaya itu akan menghadapi Vietnam ada laga yang cukup menentukan.

Malaysia membutuhkan kemenangan untuk memelihara peluang lolos ke Piala Asia.

Mereka saat ini bersaing dengan Vietnam yang menempati peringkat pertama di fase grup.

Namun, mengalahkan Vietnam bukanlah pekerjaan mudah.

Situasi yang dihadapi Vietnam sekiranya masih lebih baik ketimbang Malaysia.

Mereka memiliki roda kompetisi sehat yang bisa mendukung kiprah tim nasionalnya.

Vietnam juga tak terlalu mengedepankan pemain diaspora atau naturalisasi untuk berkiprah di kancah internasional.

Situasi itu membuat Malaysia harus lebih bekerja keras untuk mendapatkan angka maksimal yang didamba.

Mereka masih bisa bersiap menyongsong pertandingan tersebut.

Pasalnya duel melawan Vietnam masih akan digelar Juni 2025 nanti.

(Guruh)

Baca Lebih Lanjut
PSSI Ingin Bikin Mini Turnamen, Ajak Tim Timur Tengah dan Malaysia
Detik
PSSI Launching Garuda Academy, Diikuti Eks Timnas Hingga Pebasket
Detik
Pemkot Malang Akan Panggil Pengusaha Bahas SE Larangan Usia Kerja
Timesindonesia
Inter Milan Bakal Jaga Ketat Lamine Yamal
Detik
Kata Erick Thohir soal Suporter Away di Liga untuk Musim Depan
Detik
Harry Kane Akhiri Puasa Gelar Bersama Bayern Munich
Timesindonesia
Eliano Reijnders Tertawakan Rumor Pindah ke Liga Malaysia
Detik
Lautaro Martinez: Lamine Yamal Tak Bisa Dibandingkan dengan Messi
Detik
Antony Makin Ngeri!
Detik
PT LIB Ungkap Penyebab Klub Liga 1 Tunggak Gaji Pemain
Detik