Pernahkah kamu bertanya, mengapa langit berwarna biru dan awan tampak putih? Pertanyaan ini mungkin terdengar sederhana, tapi ternyata jawabannya memiliki penjelasan ilmiah yang berkaitan dengan cahaya matahari hingga atmosfer Bumi.
Secara ilmiah, langit terlihat biru karena cahaya matahari mengalami hamburan Rayleigh oleh molekul-molekul udara. Sementara itu, awan tampak putih akibat hamburan Mie oleh tetesan air, yang menyebarkan semua warna cahaya secara merata.
Berikut penjelasannya, seperti dikutip dari Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional Amerika Serikat (National Oceanic and Atmospheric Administration/NOAA).
Langit tampak biru karena adanya proses yang disebut hamburan Rayleigh.
Proses hamburan ini terjadi ke segala arah. Itulah mengapa saat kita memandang ke langit, cahaya biru tampak datang dari berbagai penjuru. Langit pun terlihat biru cerah, terutama saat cuaca sedang cerah dan udara bersih dari polusi.
Awan tampak putih karena terbentuk dari jutaan tetesan air kecil dan kristal es yang jauh lebih besar dari molekul udara.
Warna awan bisa berubah tergantung ketebalan dan kepadatannya. Jika awan sangat tebal, cahaya sulit menembus ke bagian dalam dan sebagian diserap, sehingga awan tampak abu-abu atau gelap. Jadi, warna putih menandakan bahwa cahaya masih cukup mampu masuk dan tersebar merata di dalam awan.
Sederhananya, langit biru karena cahaya biru lebih tersebar oleh molekul udara melalui hamburan Rayleigh. Sedangkan, awan putih karena tetesan air menyebarkan semua warna cahaya secara merata lewat hamburan Mie.
Sederhananya, langit biru karena cahaya biru lebih tersebar oleh molekul udara melalui hamburan Rayleigh. Sedangkan, awan putih karena tetesan air menyebarkan semua warna cahaya secara merata lewat hamburan Mie.